Selasa, 13 September 2011

7.TUJUAN, GUNA DAN MANFAAT P5K

BISMILLAAHIRRAHMAANIRRAHIIM

PROGRAM PENDALAMAN PEMAHAMAN

DAN PENINGKATAN PENGALAMAN KEAGAMAAN (P5K)

DENGAN METODE PRAKTIS LIQA’ ALLAH

(CARA MUDAH BISA TAHU, KENAL, DEKAT, BERTEMU ALLAH DAN MENJADI KEKASIH ALLAH)

TUJUAN
P5K adalah usaha untuk mengenalkan, mendekatkan, dan mempertemukan manusia dengan Allah.
Tujuan P5K adalah agar manusia bisa mengenal Allah, merasakan kedekatan dengan Allah, dan merasakan serta mengalami pertemuan dengan Allah.




Mengenal Allah adalah mengenal Pencipta, Pemilik, Penguasa, Pengatur, Penjaga, Pemelihara, dan Yang Mengurus alam semesta dan segala isinya, termasuk manusia.
Mengenal Allah juga berarti mengetahui asal-usul, dasar wujud, tempat bergantung, dan tempat kembali.
Mengenal Allah juga berarti mengenal Sang pemberi petunjuk, pembimbing, penuntun, pemberi pertolongan, dan pemberi perlindungan.
Pentingnya mengenal Allah menjadi tidak terelakkan, ketika manusia telah bisa menyadari ketergantungannya secara total pada kekuatan Allah, pada petunjuk, pertolongan, dan perlindungan Allah.
Mengenal Allah menjadi keharusan mutlak bagi manusia, ketika manusia telah bisa memahami, membenarkan, meyakini, mengakui, menginsafi, menyadari, dan merasa bahwa ia tidak bisa hidup, bergerak, dan beraktifitas tanpa kekuatan Allah.
Banyak orang yang mengetahui adanya Allah, tetapi belum mengenal Allah.
Ada orang yang mengenal Allah, tetapi belum dekat dengan Allah.
Ada orang yang dekat dengan Allah, tetapi belum pernah bertemu dengan Allah.
Untuk bisa mengenal Allah, kita harus mempunyai pengertian, pemahaman, dan pengethuan yang mendalam tentang Allah.
Untuk bisa merasakan dan mengalami kedekatan dengan Allah (Qurbah) kita harus mengenal Allah.
Untuk bisa merasakan dan mengalami pertemuan dengan Allah kita harus mengenal Allah dan dekat dengan Allah.
Mengerti, memahami, dan mengetahui Allah bisa dicapai dengan lima ilmu, yaitu ilmu dari al-Qur’an, hadis, tauhid, tasawuf, dan filsafat.
Mengenal Allah, merasakan kedekatan dengan Allah, dan mengalami pertemuan dengan Allah bisa dicapai dengan amal, yaitu melaksanakan shalat wajib dan memperbanyak shalat sunah, melaksanakan puasa wajib dan memperbanyak puasa sunah, dan dzikir dengan cara tertentu (penjelasannya disusun tersendiri).
GUNA

P5K berguna untuk meningkatkan kualitas Iman, Islam, Ihsan,(akhlak), Tauhid, Takwa, dan Tawakal.
P5K berguna untuk mendapatkan ketenangan hati, ketenteraman batin, kedamaian jiwa, serta kekuatan ruhani dan jasmani.
P5K berguna bagi kesehatan, kebugaran, dan penyembuhan dari penyakit ruhani dan jasmani.
P5K berguna bagi siapa saja yang ingin maju, sukses, dan berhasil, baik dalam urusan dunia maupun akhirat.
P5K memberikan inspirasi, membangkitkan semangat kerja/juang, mendatangkan kekuatan ruhani dan jasmani, serta memberikan optimisme dan harapan kehidupan yang lebih baik.

MANFAAT

MANFAAT TERPENTING MENGENAL ALLAH:

Kita bisa merasakan cinta dan kasih sayang Allah, melalui pemberian karunia dan nikmat-Nya yang tiada terhitung banyaknya.
Kita bisa merasakan petunjuk, bimbingan, dan tuntunan Allah, sehingga kita merasa diberi petunjuk, dibimbing, dan dituntun oleh Allah. Ada banyak orang yang tidak merasa diberi petunjuk, dibimbing, dan ditunutun oleh Allah.
Kita merasa diperhatikan Allah, kita merasa do’a kita didengarkan Allah, kita merasa ditolong Allah, dan dilindungi Allah. Ada banyak orang yang tidak bisa merasakan pertolongan dan perlindungan Allah.

MANFAAT TERPENTING DEKAT DENGAN ALLAH:

Kita bisa memahami, membenarkan, meyakini, menginsafi, dan menyadari bahwa tidak ada kekuatan kecuali kekuatan Allah, sehingga kita bisa merasa hidup, bergerak, dan beraktifitas dengan kekuatan Allah. Ada banyak orang yang tidak menyadari dan merasa bahwa ia bergerak dengan kekuatan Allah.
Kita merasa bisa berpikir, menyadari, merasa, dan menginginkan dengan kekuatan Allah. Ada banyak orang tidak menyadari dan merasa bisa berpikir, menyadari, merasa, dan menghendaki dengan kekuatan Allah, sehingga ia merasa bisa berpikir, merasa, menghendaki, dan menyadari sendiri tanpa kekuatan Allah, padahal dalam kenyataan yang sebenarnya tidak demikian, karena memang tidak ada kekuatan kecuali kekuatan Allah.
Kita bisa merasakan dan mengalami pengetahuan, kekuatan, dan kekuasaan Allah yang tidak terbatas, sehingga kita bisa mengakses dan dan mendapatkan energi dan kekuatan yang melimpah, langsung dari sumbernya yang tidak terbatas.

MANFAAT TERPENTING PERTEMUAN DENGAN ALLAH ADALAH:

Manusia bisa berhubungan langsung dengan Allah.
Manusia bisa menghubungkan dirinya dengan Allah. (menghubungkan diri dengan Allah bisa berarti menghubungkan diri dengan sumber kekuatan, sumber cahaya, sumber pengetahuan).
Manusia bisa menjalin hubungan pribadi dengan Allah.
Manusia bisa bergaul dengan Allah.
Manusia bisa mencintai Allah, dicintai Allah, dan menjadi kekasih Allah (QS. 3:31).
Manusia bisa menjadi kawan sekerja Allah.

Cara-cara beruhubungan dengan Allah:
Pertama melalui tauhid. Tauhid yang sempurna, terungkap dalam kalimah tauhid “Laa Ilaaha Illallah” (Tidak Tuhan kecuali Allah). Tauhid meliputi: Tauhid Uluhiyah, Rububiyah, dan Ubudiyah. Tauhid Uluhiyah adalah keyakinan penuh bahwa Tuhan yang sebenarnya hanyalah Allah semata. Yang selain Allah adalah Tuhan yang semu dan palsu. Tuhan adalah yang ditunduki, dipatuhi, ditaati, dan yang kepada-Nya kita berserah diri. Tauhid Rububiyah adalah keyakinan penuh bahwa Allah adalah satu-satunya Pencipta, Pemilik, Penguasa, Penjaga, Pemelihara, dan dan yang mengurus segala yang ada di alam semesta, termasuk manusia. Tauhid Ubudiyah adalah merupakan konsekuensi tauhid Uluhiyah, dan Rububiyah, yaitu keyakinan penuh bahwa satu-satunya Tuhan yang paling layak, untuk ditunduki, dipatuhi, ditaati, dan disembah hanyalah Allah saja. Menyembah Allah dilakukan dengan mengikuti petunjuk-Nya, melaksanakan perintah-Nya, dan menjauhi larangan-Nya.
Berhubungan dengan Allah melalui tauhid bisa menghasilkan rasa kedekatan dengan Allah (Qurbah) (2:186; 50:16), rasa kebersamaan dengan Allah (Ma’iyah) (QS. 57:4), rasa terhubungkan dan tersambung dengan Allah, dan rasa persahabatan dengan Allah, sehingga hati menjadi tenang dan tenteram, pikiran menjadi jernih dan cerdas, dan badan menjadi lebih sehat dan kuat.
Kedua melalui takwa. Takwa terungkap dalam dua kalimah syahadat “Asyhadu al-Laa Ilaaha Illallah, wa asyhadu an-Naa muhammadar Rasulullah” (Saya bersaksi bahwa Tidak ada Tuhan kecuali Allah, dan Nabi Muhammad adalah utusan Allah). Syahadat juga bisa berarti menyatakan janji. Janjinya adalah tunduk, patuh, taat, dan berserah diri hanya kepada Allah, serta mengikuti, melaksanakan perintah Allah, dan menjauhi larangan Allah dan Rasul-Nya.
Berhubungan dengan Allah melalui takwa bisa menghasilkan rasa diberi petunjuk oleh Allah, rasa dibimbing Allah, rasa dituntun Allah, rasa diberi tahu oleh Allah (2:282), rasa diingatkan oleh Allah, sehingga kita bisa mengetahui rahasia alam Ilahi (Af’al-Nya), rahasia Sifat-sifat-Nya, dan rahasia Wujud-Nya (Dzat-Nya).
Ketiga melalui tawakal. Tawakal terungkap dalam kalimah Hauqalah, Laa Haula wa Laa Quwwata Illa Billaahil ‘Aliyyil ‘Adziim” (Tiada daya dan kekuatan, kecuali daya dan kekuatan Allah). Tawakal juga bisa berarti bersandar sepenuhnya pada kekuatan Allah, tidak mengandalkan kekuatan diri sendiri, dan juga tidak mengandalkan kekuatan dari yang selain Allah.
Berhubungan dengan Allah melalui tawakal bisa menghasilkan rasa diberi pertongan dan perlindungan Allah, sehingga timbul rasa percaya diri, rasa optimis, rasa bergairah, rasa bersemangat, keyakinan yang kuat, penuh harapan, dan dorongan semakin kuat untuk maju, sukses, dan berhasil, baik dalam urusan dunia maupun akhirat.
Keempat melalui shalat. Shalat adalah menghadap Allah dengan jasmani dan ruhani, lahir dan batin, sesuai dengan petunjuk Allah dan tuntunan Rasulullah, dengan ikhlas dan khusyu’, yang dimulai dengan takbiratul ihram dan di akhiri dengan salam. Ada shalat wajib dan shalat sunah. Shalat wajib meliputi shalat Dzuhur, ‘Ashar, Maghrib, ‘Isya’, dan Subuh. Sedangkan shalat sunah seperti Rawatib (sebelum dan sesudah shalat wajib), Tahajjud, Dhuha, Istikharah, dan lain-lainnya. Shalat adalah prosedur dan cara mohon pertolongan kepada Allah (QS. 2:45; 2:153).
Berhubungan dengan Allah melalui shalat bisa menghasilkan rasa berada di hadirat Allah, rasa menghadap Allah, rasa sedang berbicara dengan Allah, rasa seperti diajak berbicara oleh Allah, rasa berdialog dengan Allah, dan rasa berkomunikasi dengan Allah, sehingga kita bisa merasakan indahnya alam Ilahi yang tak terbatas, alam kebijaksanaan, dan alam kesempurnaan. Rasulullah menjelaskan bahwa “Shalat itu mi’rajul Mu’minin” (Shalat itu mi’rajnya orang beriman”). Oleh sebab itu, shalat yang khusyu’ bisa menjadi cara termudah dan terbaik untuk bisa bertemu Allah (Liqa’ Allah) dan mengalami pertemuan dengan Allah.
Kelima melalui dzikir. Dzikir bisa berarti segala bacaan, ucpan, perkataan, dan perbuatan yang bisa menghasilkan ingat kepada Allah. Ingat kepada Allah juga berarti ingat pada nikmat dan karunia yang diberikan Allah kepada kita yang tak terhitung banyaknya. Dzikir juga berarti ingat petunjuk-Nya, perintah-Nya, dan larangan-Nya. Dzikir juga bisa berarti ingat pengetahuan Allah yang tidak terbatas, kekuatan Allah yang tidak terbats, dan kekuasaan Allah yang tidak terbatas.
Berhubungan dengan Allah melalui dzikir bisa menghasilkan rasa berada dalam yang mutlak, rasa tidak terpisah dan terlepas dari kekuatan Allah, rasa bergantung pada kekuatan Allah yang tidak terbatas, rasa bergerak dengan kekuatan Allah, rasa digerakkan oleh kekuatan Allah, rasa berada dalam kekuasaan Allah yang tidak terbatas, dan rasa mengetahui dengan pengetahuan Allah, sehingga kita bisa memahami, membenarkan, meyakini, mengakui, menyadari, merasakan, dan mengalami kehadiran Allah melalui ciptaan-Nya, Af’al (Perbuatan), Asma (Nama-nama)-Nya, Sifat-sifat-Nya, dan Dzat-Nya; melalui pengetahuan, kekuatan, dan kekuasaan-Nya, serta melalui petunjuk pertolongan, dan perlindungan-Nya.
Keenam melalui tafakur. Tafakur berarti pemikiran dan perenungan. Objek tafakur adalah afaq (alam semesta) dan anfus (diri manusia). Allah menjelaskan kepada kita, “Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami di segenap ufuk dan pada diri mereka sendiri, sehingga jelaslah bagi mereka bahwa al-Qur’an itu adalah benar. Dan apakah Tuhanmu tidak cukup (bagi kamu) bahwa sesungguhnya Dia menyaksikan segala sesuatu? Ingatlah bahwa sesungguhnya mereka berada dalam keraguan tentang pertemuan dengan Tuhan mereka. Ingatlah, bahwa sesungguhnya Dia Maha Meliputi segala sesuatu”. (QS. 41:53-54).
Berhubungan dengan Allah melalui tafakur bisa menghasilkan pemahaman yang lebih mendalam tentang segala ada dan peristiwa di alam semesta dan juga tentang apa yang ada dalam diri kita sendiri. Alam semesta adalah ayat atau tanda-tanda yang menunjukkan kekuasaan Allah. Melalui alam semesta kita bisa memahami aktifitas Allah, kegiatan Allah, atau pekerjaan Allah dalam mencipta, menguasai, mengatur, dan mengurus makhluk-Nya. Tentang diri kita sendiri, Rasulullah menjelaskan bahwa barang siapa mengenal dirinya, maka ia mengenal Tuhannya. Dalam diri manusia ada potensi pikiran, perasaan, kesadaran, dan keinginan. Dengan potensinya tersebut, dan dibantu dengan ilham dan wahyu, manusia bisa memahami dan mengetahui wujud Allah, sehingga manusia bisa mengenal, menyadari, merasakan, dan mengalami kekuatan, pengetahuan, dan kekuasaan Allah.
Ketuju melalui syukur. Hakekat syukur adalah rasa terima kasih kepada Allah atas segala nikmat dan pemberian-Nya kepada kita yang tidak terhitung banyaknya. Dengan bersyukur, kita bisa merasakan karunia Allah yang tiada terhitung banyaknya, dari sejak karunia yang berupa nikmatnya bisa bernafas, bergerak, berpikir, menyadari, mengetahui, dan menghendaki, sehingga kita merasa tidak bisa hidup tanpa karunia dan nikmat yang diberikan Allah kepada kita. Dengan bersukur, kita juga bisa selalu berada dalam petunjuk, bimbingan, tuntunan, pertolongan, dan perlindungan Allah.
Berhubungan dengan Allah melalui syukur bisa menghasilkan tambahan nikmat dan karunia dari Allah yang lebih banyak lagi. Sebaliknya jika manusia tidak mau bersyukur, tidak ada rasa terima kasihnya kepada Allah, dan mengkufuri (mengingkari) nikmat dan pemberian Allah, maka dia pasti selalu merasa kecewa, menderita, dan tersiksa. Allah menjelaskan “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikamt-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih” (QS. 14:7). Bersyukur juga bisa menghasilkan ketenangan, ketenteraman, kedamaian, kekuatan lahir-batin, kesehatan ruhani-jasmani, serta keberhasilan baik dalam urusan dunia maupun akhirat.
Kedelapan melalui ibadah. Ibadah adalah cara agar manusia bisa menghubungkan dirinya dengan Allah. Allah mengirimkan para malaikat, kitab suci-Nya, dan para Rasul serta Nabi-Nya agar manusia bisa beribadah. Ibadah dalam arti khusus adalah melaksanakan segala perintah yang diwajibkan, seperti shalat, puasa, zakat, dan seterusnya. Sedangkan dalam arti luas, ibadah adalah meliputi segala aktifitas kehidupan yang diniatkan karena Allah dan untuk memperoleh ridha Allah. Seperti bekerja, mencari nafkah, dan menuntut ilmu jika diniatkan karena Allah, dan untuk memperoleh ridha Allah juga bernilai ibadah. Allah menjelaskan “Aku tidak menciptakan jin dan manusia melalinkan supaya mereka menyembah-Ku” (QS. 51:56). Menyembah Allah bisa dilakukan dengan mengikuti petunjuk-Nya, melaksanakan perintah-Nya, dan menjauhi larangan-Nya.
Berhubungan dengan Allah melalui ibadah bisa menghasilkan rasa percaya diri, harapan, dan keyakinan bahwa Allah menyaksikan amaliah kita, mendengarkan perkataan kita, memperhatikan ibadah kita, dan mencukupi keperluan kita, sehingga kita bisa merasa selalu berada dalam pengawasan-Nya, penjagaan-Nya, pemeliharaan-Nya, pertolongan-Nya, dan perlindungan-Nya. Ibadah yang dilakukan dengan hati yang penuh perasaan tunduk, patuh, taat, dan pesrah pada kehendak Allah, bisa membawa kita pada sumber energi yang melimpah dan tidak terbatas, sehingga aktifitas kehidupan kita terasa menyenangkan, menggairahkan, dan bermakna.
Kesembilan melalui do’a. Do’a adalah berada di hadirat Allah, menghadap Allah, mendekatkan diri kepada Allah, menghubungkan diri dengan Allah, dengan segenap hati, pikiran, tubuh, dan jiwa, serta memanggil dan memohon kepada-Nya. Dengan do’a kita bisa menyadari dan merasakan kekuatan, pengetahuan, dan kekuasaan-Nya yang tidak terbatas. Allah SWT. memerintahkan kita berdo’a, “Berdo’alah kepada-Ku, niscaya Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku (tidak mau berdo’a) akan masuk neraka jahannam dalam keadaan hina dina” (QS. 40:60). Rasulullah bersabda, “Pasti diterima do’amu itu selama tidak terburu-buru, yaitu berkata: Aku telah berdo’a dan tidak dikabulkan”.
Berhubungan dengan Allah melalui do’a bisa menghasilkan keinsyafan dan kesadaran akan ilusi keterpisahan kita dengan Allah, sehingga kita bisa mengingat kembali, menyadari, merasakan, dan mengalami ketergantungan total kita pada kekuatan Allah. Do’a membangunkan kita dari tidur lelap di alam bendawi yang mimpi-mimpinya berupa kelupaan dan keterpisahan dari kekuatan Allah, yang mengakibatkan ketakutan, kekhawatiran, kecemasan, kegelisahan, dan penderitaan, sehingga kita bisa berada di alam Ilahi, yang merupakan asal dari segala pengetahuan, kekuatan, dan kekuasaan yang tidak terbatas. Bersyukurlah atas rahmat, karunia, dan nikmat yang telah diberikan oleh Allah kepada kita yang tiada terhitung banyaknya. Amiin, Yaa Rabbal ‘Aalamiin.
Jakarta, 9 Desember 2006
S. Hamdani

ANDA BERMINAT MENJADI PESERTA PROGRAM PENDALAMAN PEMAHAMAN DAN PENINGKATAN PENGALAMAN KEAGAMAAN DENGAN METODE PRAKTIS LIQA’ ALLAH (CARA MUDAH BISA TAHU, KENAL, DEKAT, BERTEMU, ALLAH, DAN MENJADI KEKASIH ALLAH)

ATAU ANDA BERMINAT MENJADI MITRA KERJA SEBAGAI SPONSOR, INVESTOR, ATAU PENYELENGGARA PROGRAM PENDALAMAN PEMAHAMAN DAN PENINGKATAN PENGALAMAN KEAGAMAAN DENGAN METODE PRAKTIS LIQA’ ALLAH (CARA MUDAH BISA TAHU, KENAL, DEKAT, BERTEMU, ALLAH, DAN MENJADI KEKASIH ALLAH)

HUBUNGI SEGERA:

DRS. S. HAMDANI, MA (PEMANDU UTAMA)

Alamat Email: shamni.hamni@yahoo.com

Phone: 021.74711546/Hp. 08158824119

DRS. YUSRA KILUN, M.Pd. (MANAGER OPERASIONAL)

Alamat Email: yusrakilun@yahoo.com

Phone: 021.7702642/ Hp.081310018089

Tidak ada komentar:

Posting Komentar