Selasa, 20 September 2011

1. PERHATIKANLAH DAN RENUNGKANLAH

Mereka tidak Mengenal Allah dengan sebenar-benarnya.
Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kuat lagi Maha Perkasa. (QS. 22:74)





Dalam kenyataannya, pada umumnya kebanyakan manusia memang tidak benar-benar mengetahui Allah dan tidak benar-benar mengenal Allah. Karena itu juga tidak mencintai dan merindukan-Nya serta tidak ingin bertemu dengan-Nya. Mereka tidak mempunyai pengetahuan yang mendalam tentang Allah. Pengetahuan mereka tentang Allah baru sebatas dengar-dengar, ikutan, sambil lalu, samar-samar dan kabur.


Mereka tidak tahu bahwa Allah selalu dekat, bersamanya, mencintainya, memberi rezki, petunjuk, pertolongan,perlindungan dan seterusnya. Oleh sebab itu, mereka pun tidak merasa akrab dengan-Nya, tidak ingin menyapa-Nya, tidak mengagungkan-Nya, tidak mengagumi-Nya, tidak mencintai dan merindukan-Nya, dan seolah-olah tidak membutuhkan-Nya. Masya Allah! Manusia memang keterlaluan ... kalau lagi senang dan kecukupan tak mau tahu Allah dan mengabaikan-Nya. Tapi kalau lagi butuh, krisis dan sekarat, minta-minta kepada-Nya, mendesak dan bahkan juga maksa ... Subhanallah! Pantaskah demikian ?


Baiklah Hadis di bawah ini bisa menjadi pedoman dan peringatan betapa Rasulullah saw. menitik beratkan pentingnya pengetahuan tentang Allah Rabbul 'Alamiin :
Sekali perisliwa datanglah seorang sahabat kepada Nabi saw. dengan mengajukan pertanyaan: "Wahai Rasululllah apakah amalan yang lehih utama?" Jawab Rasulullah saw. 'Ilmu pengetahuan tentang Allah'"

Sabahat itu bertanya pula "ilmu apa yang Nabi maksudkan?" Jawab Nabi "ilmu pengetahuan tentang Allah Subhanahu wa Ta'ala" Sahabat itu rupanya menyangka Rasulullah salah tangkap, ditegaskan lagi "Wahai Rasulullah kami bertanya tentang amalan, sedang Anda rnenjawab tentang ilmu! " Jawab Nabi pula "Sesungguhnya sedikit amalan akan berfaedah bila disertai dengan ilmu tentang Allah, dan banyak amalan tidak akan berfaedah bila disertai dengan kejahilan tentang Allah".
Mustafa Mahmoud, Melihat Allah. Surabaya ; Bina llmu

ANDA BERMINAT MENJADI PESERTA PROGRAM PENDALAMAN PEMAHAMAN DAN PENINGKATAN PENGALAMAN KEAGAMAAN DENGAN METODE PRAKTIS LIQA’ ALLAH (CARA MUDAH BISA TAHU, KENAL, DEKAT, BERTEMU, ALLAH, DAN MENJADI KEKASIH ALLAH)

ATAU ANDA BERMINAT MENJADI MITRA KERJA SEBAGAI SPONSOR, INVESTOR, ATAU PENYELENGGARA PROGRAM PENDALAMAN PEMAHAMAN DAN PENINGKATAN PENGALAMAN KEAGAMAAN DENGAN METODE PRAKTIS LIQA’ ALLAH (CARA MUDAH BISA TAHU, KENAL, DEKAT, BERTEMU, ALLAH, DAN MENJADI KEKASIH ALLAH)

HUBUNGI SEGERA:

DRS. S. HAMDANI, MA (PEMANDU UTAMA)

Alamat Email: shamni.hamni@yahoo.com

Phone: 021.74711546/Hp. 08158824119

DRS. YUSRA KILUN, M.Pd. (MANAGER OPERASIONAL)

Alamat Email: yusrakilun@yahoo.com

Phone: 021.7702642/ Hp.081310018089
Baca Selengkapnya...

Minggu, 18 September 2011

2. KERANGKA ACUAN PROGRAM PENDALAMAN PEMAHAMAN DAN PENINGKATAN PENGALAMAN KEAGAMAAN (P5K) DENGAN METODE PRAKTIS LIQA' ALLAH (CARA MUDAH BISA TAHU, KENAL, DEKAT, BERTEMU ALLAH DAN MENJADI KEKASIH ALLAH.

BISMILLAAHIRRAHMAANIRRAHIIM


PROGRAM PENDALAMAN PEMAHAMAN

DAN PENINGKATAN PENGALAMAN KEAGAMAAN (P5K)

DENGAN METODE PRAKTIS LIQA’ ALLAH

(CARA MUDAH BISA TAHU, KENAL, DEKAT, BERTEMU ALLAH DAN MENJADI KEKASIH ALLAH)

I. PARADIGMA (DASAR PEMIKIRAN)

Dasar semua agama adalah keyakinan adanya Tuhan. Tuhan yang sebenarnya adalah Allah. Keyakinan bahwa satu-satunya Tuhan yang sebenarnya adalah Allah disebut tauhid Uluhiyah.

Keyakinan bahwa satu-satunya Pemilik, Pengatur, Pemelihara, dan yang mengurus segala sesuatu adalah Allah disebut tauhid Rububiyah. Pada akhirnya, tauhid Uluhiyah dan tauhid Rububiyah melahirkan tauhid Ubudiyah, yaitu bahwa satu-satunya yang paling layak dan paling berhak disembah adalah Allah SWT.

Menyembah Allah berarti mau tunduk, mau menyerah, mau diperintah, dan mau melaksanakan perintah Allah.
Allah mengirimkan Malaikat, Kitab suci, para Rasul, Nabi, Wali, dan Ulama kepada manusia, tujuannya untuk menghubungkan manusia dengan Allah. Manfaat hubungan manusia dengan Allah adalah agar manusia bisa selalu berada dalam petunnjuk, bimbingan, tuntunan, pertolongan, dan perlindungan Allah.

Hubungan manusia dengan Allah itu ibarat hubungan lampu listrik dengan sumber energi pembangkit listriknya. Begitu terhubungkan dan terjadi kontak, maka lampu menjadi hidup, menyala, bercahaya, terang, berkekuatan, menjadi aktif, energik, dan seterusnya.

Hubungan manusia dengan Allah adalah hubungan antara Pemilik, yaitu Allah, dengan yang dimilki, yaitu manusia (QS. 4:126). Sebagai pemilik segala sesuatu yang ada di langit dan di bumi (QS. 2:255), Allah berhak melakukan apa saja terhadap apa yang dimiliki-Nya. Sedangkan sebagai yang dimiliki-Nya, manusia tidak bisa menolak keinginan Sang Pemilik, “Kepada-Nya-lah berserah diri (tunduk) segala apa yang di langit dan di bumi, baik dengan suka maupun terpaksa dan hanya kepada Allah-lah mereka dikembalikan” (QS. 3:83).

Sebagai pemilik segala sesuatu yang ada di langit dan di bumi, Allah juga Maha Kuasa. Segalanya berada dalam kekuasaan Allah. Segalanya berada dalam pengaturan Allah, segalanya berada dalam pengawasan Allah, segalanya berada dalam pemeliharaan Allah, dan segalanya berada dalam penjagaan Allah. Allah juga tempat bergantungnya segala sesuatu, “Allah adalah Tuhan yang kepada-Nya bergantung segala sesuatu” (QS. 112:2).

Oleh sebab itu, “Semua yang ada di langit dan di bumi selalu meminta kepada-Nya. Setiap waktu Dia dalam kesibukan” (QS. 55:29). Kesibukan-Nya adalah mengurus segala ada dan peristiwa yang ada di alam semesta ini baik yang nampak maupun yang tidak nampak. Allah tidak pernah istirahat, ngantuk dan tidur, dan tidak merasa berat melakukan semuanya itu (QS. 2:255).

Kebenaran ungkapan di atas pasti bisa mengingatkan kita bahwa Allah itu bukanlah konsep abstrak, yang wujudnya tidak nyata, hanya sekedar bisa dipercaya, ditakuti, disembah, jauh di sana, dan tidak bisa dihampiri, tetapi wujud Allah itu tidak kalah nyatanya dengan wujud yang selain-Nya. Karena, bukankah segala sesuatu itu bergantung pada wujud Allah? Mungkinkah yang bergantung itu lebih nyata dari tempat bergantungnya? Mungkinkah yang diciptakan itu nyata, sedangkan penciptanya tidak nyata?

Bukankah Allah itu memerintahkan kita berdoa? Mendengarkan doa kita? Mengabulkan doa kita? Memberi kita petunjuk? Menolong kita? Melindungi kita? Menyembuhkan orang sakit? Mengasihi kita dengan memberikan karunia-Nya kepada kita yang tiada terhitung banyaknya? Bukankah Allah yang memberi kita mata, telinga, tangan, kaki, kemampuan berbicara, dan seterusnya?

Bukankah hanya Allah yang bisa menghidupkan kita, memberi kita kekuatan hingga kita bisa bergerak, berjalan, bekerja, beribadah, dan seterusanya? Bukankah Allah yang menggerakkan jantung kita, mengalirkan darah kita, membawa sari makanan keseluruh bagian tubuh kita? Memberi kita kesehatan? Menggerakkan atom, bumi, bulan, matahari, dan bintang-bintang?

Adakah selain Allah yang bisa menggerakkan dan mengatur peredaran matahari, benda begitu besar, siang malam tiada henti-hentinya? Bisakah kita mengatakan wujud matahari itu nyata sedangakan wujud yang menggerakkan matahari itu tidak nyata? Akal yang waras dan sehat, pasti bisa membenarkan bahwa wujud yang menggerakkan pasti tidak kalah nyatanya dengan yang digerakkan.

Kebenaran ungkapan di atas pasti bisa menyadarkan kita akan betapa pentingnya bagi manusia, untuk bisa menjalin hubungan dengan Allah. Hubungan dengan Allah itu bisa dalam bentuk Qurbah, yaitu rasa dekat dengan Allah, Ma’iyah, yaitu rasa bersama dengan Allah, Mahabbah, yaitu rasa mencintai Allah, dicintai Allah, dan seterusnya.

Hubunbungan yang akrab dengan Allah, juga bisa membawa kita selalu berada dalam petunnjuk-Nya, pertolongan-Nya, dan perlindungan-Nya. Dengan petunnjuk Allah tidak ada yang tidak bisa diketahui, karena Allah Maha Tahu. Dengan pertolongan Allah tidak ada yang tidak bisa dilakukan, karena Allah Maha Kuasa.

Dengan perlindungan Allah pasti tidak ada yang bisa mengganggu. Pertanyannya adalah: Adakah manusia yang bisa mendapatkan petunnjuk, pertolongan, dan perlindungan Allah? Jawabnya pasti ada. Contoh yang paling sempurna adalah petunnjuk, pertolongan, dan perlindungan Allah yang dialami oleh Rasulullah. Kita tidak bisa membayangkan keberhasilan perjuangan Nabi Muhammad saw. tanpa petunjuk, pertolongan, dan perlindungan Allah.

Rasa kebersamaan dengan Allah (ma’iyah) bisa menghilangakan rasa khawatir, cemas, dan takut. Ma’iyah juga bisa memperkuat jiwa kita, menumbuhkan rasa percaya diri (pede), dan membangkitkan semangat juang yang luar biasa dahsyat, untuk maju, sukses, dan meraih keberhasilan baik dalam urusan dunia maupun akhirat.

Dasar pemikiran (Paradigma) tersebut di atas pasti memaksa kita berusaha sekuat tenaga untuk bisa menjalin hubungan dengan Allah dalam segala bentuk dan tingkatannya. Tetapi, kita hanya bisa berhubungan dengan Allah jika kita tahu, kenal, dan dekat dengan Allah. Karena itu, harus dilakukan usaha-usaha yang terencana, konstruktif dan berkelanjutan, untuk memperdalam pemahaman kita tentang Allah dan meningkatkan pengalaman keagamaan kita, terutama dalam kaitannya dengan Qurbah dan ma’iyah. Untuk itu diperlukan forum yang memungkinkan kita berbicara apa saja tentang Allah, sejauh mengacu pada Al-Qur’an dan Sunah, dan tidak menyimpang dari ajaran Islam.

II. NAMA KEGIATAN
PROGRAM PENDALAMAN PEMAHAMAN DAN PENINGKATAN PENGALAMAN KEAGAMAAN (P5K) DENGAN METODE PRAKTIS LIQA’ ALLAH (CARA MUDAH BISA TAHU, KENAL, DEKAT, BERTEMU ALLAH DAN MENJADI KEKASIH ALLAH).
III. VISI
Terciptanya sumber daya manusia (SDM) unggulan yang paripurna dalam kualitas Iman, Islam, Ikhsan, Ilmu, Tauhid, Taqwa, dan Akhlak.
IV. MISI

Memperdalam pemahaman dan meningkatkan kualitas pengalaman keagamaan, agar kehidupan beragama bermanfaat secara praktis dalam aktivitas kehidupan sehari-hari. Seperti Qurbah dan Ma’iyah yang bisa membangkitkan semangat juang dan menimbulkan kekuatan yang melimpah tanpa batas, sehingga yang berat jadi ringan, yang sulit jadi mudah, yang tidak mungkin menjadi mungkin.
Mewujudkan Islam sebagai Rahmat bagi Alam Semesta.
Membangun karakter kualitas manusia unggulan sebagai hamba Allah dan sebagai khalifah, wakil Allah di muka bumi.

V. TUJUAN

Tujuan P5K adalah agar peserta mempunyai pemahaman yang lebih mendalam tentang Allah dan agar kualitas pengalaman keagamaannya semakin meningkat, terutama pengalaman dalam hubungannya dengan Allah, sehingga ia bisa merasakan manfaat dan nikmatnya beriman, berislam, berikhsan, bertauhid, bertakwa, bertawakal, beriabadah dan seterusnya, dalam kehidupan praktis sehari-hari.
VI. TARGET

Memperdalam pemahaman dan meningkatkan pengalaman keagamaan peserta, hingga peserta bisa merasakan manfaat keberagamaannya. Keberagamaannya meningkat dari ritual yang formalistik menjadi ritual yang spiritualistik
Peserta bisa mengetahui Allah itu apa, siapa, di mana, dan seterusnya. Pemahaman dan pengalaman bisa ditingkatkan sampai ke tingkat tak terbatas.
Peserta bisa merasakan kedekatan dengan Allah (Qurbah) dan merasakan kebersamaan dengan Allah (Ma’iyah).
Peserta bisa merasakan nikmatnya shalat yang khusyu’, dzikir, membaca al-Qur’an, dan seterusnya.
Peserta bisa mengatasi rasa khawatir, cemas, dan takut, hingga jiwanya menjadi lapang, tenang dan tentram. Bisa menguasai dan mengendalikan dirinya, serta mengalahkan nafsu dan setan.
Memperkuat dan memperteguh jiwa, serta membangkitkan semangat juang peserta untuk meraih sukses dan keberhasilan, baik dalam urusan dunia maupun akhirat.
Peserta bisa merasakan pertemuan dengan Allah (Liqa’ Allah), baik dalam bentuk musyahadah, mukasyafah, maupun makrifah (melihat Allah dengan mata hati).
Peserta bisa merasakan energi Ilahiah atau daya-daya Ilahiah, seperti Qudrah, Iaradah, dan Ilmu Allah. Qudrah Allah bisa dirasakan melalui getaran dari kekuatan Allah, yang menggerakkan segala sesuatu termasuk jantung kita, pikiran, perasaan, keasadaran dan keinginan kita. Iradah Allah bisa dirasakan melalui hidayah dan ilham dari Allah. Sedangkan ilmu Allah bisa dirasakan melalui pengetahuan Allah yang terkandung adalam kitab Qur’aniyah dan kitab kauniyah.

Peserta bisa kontak dengan Allah melalui dzikir, menyaksikan Allah melalui ciptaan-Nya, dan berkomunikasi dengan Allah melalui tafakur, doa, dan munajat

VII. MANFAAT

Buah atau hasil dari P5K adalah berupa bahan baku yang bisa dimanfaatkan oleh siapa saja sesuai dengan keperluannya masing-masing. Setelah peserta bisa tahu, kenal, dekat, bertemu Allah, dan menjadi kekasih Allah, terserah kepada yang bersangkutan, mau mengajukan permohonan apa kepada Allah. Mau ilmu, rezeki, kesehatan, keselamatan, pekerjaan, karir, dan seterusnya, semuanya bisa didapatkan dari Allah melalui usaha dan doa.

VIII. PROGRAM

1. Menyelenggarakan P5K dengan metode praktis liqa’ Allah

Menyelenggarakan mudzakarah/pendalaman, sebagai kelanjutan dari P5K
Menyelenggarakan kajian intensif tentang tokoh, buku, dan tema-tema pilihan.
Dan kegiatan lainnya sesuai kebutuhan dan tuntutan situasi dan kondisi

IX. PESERTA

P5K bisa diikuti oleh siapa saja yang berminat dan memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan.
X. TUGAS PEMANDU

Pemandu bertugas menjelaskan, agar peserta bisa mengetahui Allah, kemudian mengenalkan, mendekatkan dan mempertemukannya dengan Allah, supaya peserta bisa mencintai Allah, dicintai Allah, dan menjadi kekasih Allah. Setelah bertemu Allah terserah yang bersangkutan mau minta apa kepada Allah. Apakah minta ilmu, harta, kekayaan, jabatan, dunia, akhirat, dan seterusnya. Dalam hal ini yang harus disadari adalah, bahwa yang memberi itu Allah, yang menentukan waktunya kapan diberikan Allah, dan yang menentukan apa yang diberikan juga Allah. Oleh sebab itu, apa yang diberikan kepada perserta belum tentu diberikan kepada pemandu, dan begitu pula sebaliknya.
XI. PENYELENGGARA

Penyelenggara P5K adalah Pusat Kajian Liqa’ Allah (PKLA) sendiri atau kerjasama dengan pihak lain.
XII. PELAKSANA KEGIATAN

Pelaksana kegiatan adalah panitia, tim kerja, atau kordinator kegiatan yang dibentuk sesuai dengan kebutuhan.
XIII. ANGGARAN BIAYA

Anggaran biaya disusun kemudian berdasarkan pertimbangan logis dan kewajaran.
XIV. SUMBER DANA

Dana bisa diperoleh dari swadaya mandiri, seponsor, atau kerjasama dengan pihak lain.
Demikianlah gambaran singkat program pendalaman pemahaman dan peningkatan pengalaman keagamaan (P5K) dengan metode praktis Liqa’ Allah. Formulasi dan rumusan program kajian ini akan terus dikembangkan dan disempurnakan sesuai dengan kebutuhan, tuntutan situasi dan kondisi.

Jakarta, 24-10-2005
Penyusun
(Drs. S. Hamdani, MA.)


ANDA BERMINAT MENJADI PESERTA PROGRAM PENDALAMAN PEMAHAMAN DAN PENINGKATAN PENGALAMAN KEAGAMAAN DENGAN METODE PRAKTIS LIQA’ ALLAH (CARA MUDAH BISA TAHU, KENAL, DEKAT, BERTEMU, ALLAH, DAN MENJADI KEKASIH ALLAH)

ATAU ANDA BERMINAT MENJADI MITRA KERJA SEBAGAI SPONSOR, INVESTOR, ATAU PENYELENGGARA PROGRAM PENDALAMAN PEMAHAMAN DAN PENINGKATAN PENGALAMAN KEAGAMAAN DENGAN METODE PRAKTIS LIQA’ ALLAH (CARA MUDAH BISA TAHU, KENAL, DEKAT, BERTEMU, ALLAH, DAN MENJADI KEKASIH ALLAH)

HUBUNGI SEGERA:

DRS. S. HAMDANI, MA (PEMANDU UTAMA)

Alamat Email: shamni.hamni@yahoo.com

Phone: 021.74711546/Hp. 08158824119

DRS. YUSRA KILUN, M.Pd. (MANAGER OPERASIONAL)

Alamat Email: yusrakilun@yahoo.com

Phone: 021.7702642/ Hp.081310018089
Baca Selengkapnya...

Sabtu, 17 September 2011

3. PENJELASAN PROGRAM PENDALAMAN PEMAHAMAN DAN PENINGKATAN PENGALAMAN KEAGAMAAN (P5K)

BISMILLAAHIRRAHMAANIRRAHIIM

PROGRAM PENDALAMAN PEMAHAMAN

DAN PENINGKATAN PENGALAMAN KEAGAMAAN (P5K)

DENGAN METODE PRAKTIS LIQA’ ALLAH

(CARA MUDAH BISA TAHU, KENAL, DEKAT, BERTEMU ALLAH DAN MENJADI KEKASIH ALLAH)

P5K adalah usaha untuk memperdalam pemahaman tentang Allah dan meningkatkan pengalaman keagamaan tentang Allah. Pada dasarnya, pemahaman dan pengalaman tentang Allah itu bisa ditingkatkan sampai ke tingkat tidak terbatas.



Jika manusia tahu bahwa ia bisa mengetahui Allah, maka ia pasti berusaha sekuat tenaga untuk mengetahui Allah, walau apapun yang harus dilakukannya dan berapapun biaya yang diperlukannya. Manusia pasti mau mengorbankan apapun yang dimilikinya, asalkan ia bisa mengetahui Allah. Bagi manusia, mengetahui Allah itu adalah segalanya, karena Allah itu adalah Perncipta, Pemilik, Penguasa, Pengatur, Pemelihara, Penjaga, dan Yang mengurus segalka yang ada di alam semesta.
Bila manusia mengetahui bahwa ia bisa menyaksikan dan melihat Allah, maka ia pasti mau menyaksikan dan melihat-Nya, di manapun Ia berada. Manusia pasti mau berusaha menyaksikan dan melihat-Nya dengan menggunakan segala cara yang ia bisa lakukan, walau harus ke ujung dunia atau ke ujung langit sekalipun.
Kalau saja manusia mengetahui bahwa ia bisa mencari Allah dan bertemu Allah, atau bisa menemui Allah di dunia ini, maka ia pasti berusaha mati-matian untuk bisa bertemu dan menemui-Nya, walaupun ia harus memngorbankan segala apa yang dimilikinya. Ia pasti rela dan dengan senang hati melalkukan apa saja yang bisa dilakukannya, asal saja ia bisa bertemu dengan Sang Kekasih dan menemui Sang Kekasih Yang Maha Pengasih, yaitu Allah Rabbul ‘Alamiin.
Manusia bisa mendapatkan kepastian bisa mengetahui, dekat, bersama, menyaksikan, melihat, bertemu Allah, dan menemui Allah itu dari Allah sendiri. Allah memberi tahu manusia bahwa Allah itu selalu dekat dan selalu bersama manusia di manapun ia berada (QS. 2:186; 57:4). Allah menganjurkan dan menawarkan agar manusia bertemu Allah (QS. 29:5). Allah menjamin kepastian manusia bisa bertemu Allah, asal saja ia berusaha sungguh-sungguh untuk menemui-Nya (QS. 84:6). Allah memberi tahu caranya agar manausia bisa bertemu Allah (QS. 18:110). Allah mengancam orang-orang yang tidak mau bertemu Allah (QS. 10:7-8; 10). Allah menjelaskan bahwa manusia bisa bertemu Allah dan menemui Allah di dunia ini (QS. 17:72; 22:46; 2:45-46).
Kalau saja manusia mau dan bisa memahami pemberitahuan dan penjelasan Allah sendiri melalui surat-Nya tersebut di atas, maka ia pasti dengan senang hati berusaha menemui-Nya, dengan tanpa keraguan sedikit pun, karena informasi dari Allah itu pasti bernarnya, dan pasti tiada seorang pun yang bisa meragukannya.
Lagi pula, dalam sejarah bisa ditemukan bukti-bukti yang tidak bisa diragukan tentang adanya orang-orang yang telah bisa mengetahui dan mengenal Allah, bisa merasakan dan mengalami kedekatan dan kebersamaan dengan Allah (Qurbah dan Ma’iyah), bisa menyaksikan dan melihat Allah dengan mata hati (Musyahadah dan Ma’rifah), bisa bertemu dan menemui Allah (Liqa’ Allah), dan bisa mencintai, dicintai, dan menjadi kekasih Allah. Apa yang diketahui, dirasakan, dan di alami para Rasul, Nabi, Wali, dan orang-orang tertentu yang mendapatkan karunia dari Allah itu pasti tidak bisa diragukan oleh siapa-pun dengan tanpa mengorbankan akal sehatnya.
Dalam sejarah juga bisa ditemukan bukti-bukti yang tidak mengandung keraguan tentang adanya orang-orang yang telah menempuh perjalanan menuju Allah dan berhasil sampai tujuan. Di antara mereka pun ada yang menuliskan kisah perjalanan dan hasil-hasil perjalanannnya menuju Allah. Misalnya, Imam an-Nafri dengan kitabnya al-Mawakif wal Mukhathabat; Al-Ghazali dengan kitabnya Ihya’ ‘Ulumuddin, Mi’raj al-Salikin, Mihrab al-‘Arifin, dan Misykat al-Anwar; Syeikh Abdul Qadir Jaelani dengan kitabnya Futuh al-Ghaibi, Sir al-Asrar, dan Fath al-Rabbani; Ibnu ‘Arabi dengan kitabnya Futuhat al-Makiyah dan Fusus al-Hikam; Mulla Shadra dengan kitabnya Al-Asfar al-Arba’ah; Syeikh Yusuf al-Makasari dengan kitabnya Zubdad al-Asrar, dan lain-lainnya yang jumlahnya sangat banyak sekali.
Lebih dari itu, semua pemahaman, pengetahuan, perasaan, dan pengalaman tentang Allah itu bisa dijelaskan dan dimengerti secara rasional, ada referensinya, ada ilmunya, dan ada juga para pakar dan ahlinya. Apa yang terkandung dalam al-Qur’an dan hadis, dan yang termuat dalam buku-buku tauhid, filsafat, dan tasawuf bisa menjadi bukti yang meyakinkan bagi mereka yang mau dan bisa memahaminya.
Sampai di sini, pasti sudah bisa dipastikan bahwa manusia bisa tahu, kenal, dekat, dan bertemu Allah di dunia ini. Karenanya, juga bisa dipastikan bahwa setiap orang pasti mau dan ingin tahu, kenal, dekat, bertemu, mencintai, dicintai, dan menjadi kekasih Allah. Dalam hal ini, yang diperlukan hanyalah kamauan, kesungguhan, niat, dan tekad yang bulat untuk mengetahui, mengenal, dekat, bersama, bertemu, mencintai, dicintai, dan menjadi kekasih Allah.
Dengan demikian jelaslah bahwa setiap orang bisa tahu, kenal, dekat, bertemu Allah, dan mencintai Allah, asal saja ia tahu caranya, punya ilmunya, dan mau, serta bisa mengamalkannya. Sehubungan dengan itu, kami menyelenggarakan Program Pendalaman Pemahaman dan Peningkatan Pengalaman Keagamaan (P5K) dengan Metode Praktis Liqa’ Allah (cara mudah bisa tahu, kenal, dekat, bertemu Allah, dan menjadi kekasih Allah). Cara ini bisa dilakukan oleh siapa saja, kapan saja, dan di mana saja, tanpa harus meninggalkan tugas dan pekerjaannya sehari-hari. Untuk itu sudah ada buku panduannya. Dengan buku panduan tersebut dan disertai penjelasan sekurang-kurangnya 1 x pertemuan sekitar 3 jam, sudah meliputi teori dan praktek, dan Insya Allah peserta sudah bisa mempraktekannya sendiri. Dalam program ini juga dijelaskan tentang dasar-dasar, cara-cara, bekal, hambatan dan cara mengatasinya, faktor pendukung, tujuan, dan hasil-hasil yang didapatkan dari perjalanan menuju Allah. Akhirnya, semoga Allah SWT. memberi kita kekuatan dan kesanggupan, serta memudahkan kita mendapatkan karunia yang diridhai-Nya. Aamiin. Yaa Rabbal ‘Aalamiin.

ANDA BERMINAT MENJADI PESERTA PROGRAM PENDALAMAN PEMAHAMAN DAN PENINGKATAN PENGALAMAN KEAGAMAAN DENGAN METODE PRAKTIS LIQA’ ALLAH (CARA MUDAH BISA TAHU, KENAL, DEKAT, BERTEMU, ALLAH, DAN MENJADI KEKASIH ALLAH)

ATAU ANDA BERMINAT MENJADI MITRA KERJA SEBAGAI SPONSOR, INVESTOR, ATAU PENYELENGGARA PROGRAM PENDALAMAN PEMAHAMAN DAN PENINGKATAN PENGALAMAN KEAGAMAAN DENGAN METODE PRAKTIS LIQA’ ALLAH (CARA MUDAH BISA TAHU, KENAL, DEKAT, BERTEMU, ALLAH, DAN MENJADI KEKASIH ALLAH)

HUBUNGI SEGERA:

DRS. S. HAMDANI, MA (PEMANDU UTAMA)

Alamat Email: shamni.hamni@yahoo.com

Phone: 021.74711546/Hp. 08158824119

DRS. YUSRA KILUN, M.Pd. (MANAGER OPERASIONAL)

Alamat Email: yusrakilun@yahoo.com

Phone: 021.7702642/ Hp.081310018089
Baca Selengkapnya...

Jumat, 16 September 2011

4. DISKRIPSI SINGKAT PROGRAM PENDALAMAN PEMAHAMAN DAN PENINGKATAN PENGALAMAN KEAGAMAAN (P5K).

BISMILLAAHIRRAHMAANIRRAHIIM

PROGRAM PENDALAMAN PEMAHAMAN

DAN PENINGKATAN PENGALAMAN KEAGAMAAN (P5K)

DENGAN METODE PRAKTIS LIQA’ ALLAH

(CARA MUDAH BISA TAHU, KENAL, DEKAT, BERTEMU ALLAH DAN MENJADI KEKASIH ALLAH)

P5K adalah usaha untuk mengenalkan, mendekatkan, dan mempertemukan manusia dengan Allah, agar manusia bisa mencintai Allah, dicintai Allah, dan menjadi kekasih Allah.
Untuk bisa mengenal Allah kita harus mengetahui Allah. Mustahil kita bisa mengenal Allah, kalau kita tidak mengetahui Allah itu apa? Allah itu siapa? Dan Allah itu di mana?


Pengetahuan tentang Allah ada dua, yaitu pengetahuan Allah tentang Allah, dan pengetahuan manusia tentang Allah.
Pengetahuan Allah tentang Allah adalah pengetahuan tentang Allah yang paling sempurna, paling lengkap, dan paling benar. Sedangkan pengetahuan manusia tentang Allah bersifat terbatas, tidak sempurna, tidak lengkap, dan bukan pengetahuan yang sebenarnya tentang Allah.
Kita bisa mengetahui pengetahuan Allah tentang Allah dari Allah sendiri, yaitu melalui surat-surat-Nya yang dikirimkan Allah kepada manusia melalui Nabi Muhammad sebagai Rasul-Nya.
Surat-surat Allah yang dikirimkan kepada manusia itu sebanyak 114 surat, yang pertama surat Al-Faatihah dan yang terakhir surat nomor 114 surat An-Nas. Surat-surat Allah itu terkumpul dalam kitab suci Al-Qur’an.
Dalam surat-surat-Nya itu Allah menjelaskan, yang di antaranya adalah bahwa Allah itu “Yang Awwal dan Yang Akhir, Yang Dzahir dan Yang Bathin” (QS. 57:2). Allah itu Yang Mutlak “Tiada sesuatu pun yang menyerupai-Nya” (QS. 42:11). Allah itu adalah Wujud Yang Tak Terbatas, “Kepunyaan Allah apa yang ada di langit dan di bumi, dan Wujud Allah itu meliputi segala sesuatu (QS. 4:126). Allah itu adalah Yang Esa, “Katakanlah: Dia-lah Allah, Yang Maha Esa” (QS. 112:1). Allah itu berada di mana-mana, “Kepunyaan Allah-lah timur dan barat, maka kemana pun kamu menghadap di situlah wajah Allah” (QS. 2:115), sekaligus tidak berada di mana-mana (QS. 42:11). Allah adalah asal dan kembalinya segala sesuatu (QS. 2:156). Allah adalah Pencipta, Pemilik, Penguasa, Penjaga, Pemelihara, Pengatur, dan Yang mengurus seluruh ciptaan-Nya (QS. 1:2). Allah memerintahkan kita berdoa, mengabulkan doa kita (QS. 40:60). Dan Allah menganjurkan agar kita bertemu Allah (QS. 29:5).
Ada pun pengetahuan manusia tentang Allah itu jumlah macamnya sangat banyak, yaitu sebanyak jumlah manusia itu sendiri, bahkan lebih banyak dari jumlah manusia, karena seorang manusia bisa mempunyai gambar tentang Allah atau pengetahuan tentang Allah, lebih dari satu.
Allah menjelaskan bahwa pada umumnya kebanyakan orang tidak mengenal Allah dengan sebenar-benarnya (QS. 22:74). Pada umumnya kebanyakan orang hanya mengetahui dan mengenal Allah sebatas dengar-dengar, sekedar ikutan (taklid), dan hanya berdasar pada apa kata orang. Rasululullah bersabda bahwa amalan yang lebih utama adalah Ilmu pengetahuan tentang Allah. Sesungguhnya sedikit amalan akan berfaidah bila disertai dengan ilmu tentang Allah, dan banyak amalan tidak akan berfaidah bila disertai dengan kejahilan tentang Allah”. (Mustafa Mahmud, Melihat Allah. Surabaya:Bina Ilmu).
Dengan demikian, mengetahui Allah itu merupakan keharusan mutlak dan niscaya, bagi setiap orang yang ingin mengenal Allah, dekat dengan Allah, bertemu Allah, mencitai Allah, dicintai Allah, dan menjadi kekasih-Nya.
Mengetahui Allah itu apa, juga berarti mengetahui hakekat Allah, Allah yang sebenarnya itu apa, atau yang sebenarnya tentang Allah.
Pengetahuan tentang hakekat Allah bisa menjadi rambu-rambu, pegangan, dan pedoman untuk bisa mengenal Allah, dekat dengan Allah, dan bertemu Allah, dan agar kita tidak keliru dengan yang selain Allah.
Untuk apa tahu, kenal, dekat, dan bertemu Allah? Agar kita bisa menjalin hubungan pribadi dengan Allah dengan bertauhid, agar kita bisa bermitra kerja dengan yang Mahakuasa dengan bertaqwa, dan agar kita bisa bersinergi dengan kekuatan tak terbatas dengan bertawakal.
Tauhid adalah inti dan esensi ajaran Islam. Macam-macam tauhid: 1. Tauhid Uluhiah, Tuhan yang sebenarnya adalah Allah. Tauhid Rububiah, satu-satunya Pencipta, Pemilik, Penguasa, Penjaga, Pemelihara, Pengatur adalah Allah. 3. Tauhid Rahmaniah, satu-satunya Pemberi adalah Allah. 4. Tauihid Ubudiah, hanya Allah yang berhak disembah, dipatuhi, ditaati, dan hanya kepada Allah kita tunduk dan menyerah. 5. Tauhid Isti’anah, hanya Allah yang bisa menolong. 6. Tauhid Hidayah, hanya Allah yang bisa memberi petunjuk. 7. Tauhid Shamadiah, hanya Allah satu-satunya tempat bergantung.
Apa manfaatnya? Manfaatnya adalah kita bisa memperoleh kemenangan, keberuntungan, keagungan, kekuasaan, dan keabadian.
Apa efek yang ditimbulkannya? Efek yang ditimbulkannya adalah kita bisa selalu mempunyai rasa optimis, rasa percaya diri (PD), dan merasa yakin sepenuhnya bahwa harapan kita bisa terwujud dengan kuasa Allah.
Wujud Allah itu tak terbatas. Oleh sebab itu, yang bisa ditemukan juga tak terbatas, manfaatnya tak terbatas, dan efek yang ditimbulkannya juga tak terbatas. Semakin mendalam pemahaman kita tentang Allah, yang kita temukan juga semakin banyak, dan manfaat serta efek yang dihasilkannya juga semakin dahsyat dan tak terbayangkan, terutama dalam kaitannya dengan kesehatan ruhani dan jasmani, sukses finansiil-spirituil, dan sukses dunia-akhirat.

FAKTA-FAKTA YANG BISA DITEMUKAN

Kepastian bahwa hanya ada satu kekuatan yaitu kekuatan Allah yang tak terbatas (QS. 18:39) (Laa haula wa laa quwwata illa billah).
Rasulullah mengingatkan kita, bahwa manusia itu tertidur, dan ketika mati ia terbangun.
Kekuatan Allah yang tak terbatas itu sekaligus juga tidak terbagi, sehingga memenuhi diri kita, jiwa raga kita, diri dan jiwa-raga semua orang, dan juga memenuhi alam seemesta.
Sebenarnya hanya ada satu masalah yang kita hadapi, yaitu keyakinan bahwa kita terpisah dari Allah. Keterpisahan itu bisa disebabkan karena ketidaktauhan, kelupaan, dan ketidakpedulian kita terhadap Allah.
Lupa kepada Allah menyebabkan manusia lupa diri, sehingga manusia merasa tak berdaya, lemah, khawatir, takut, cemas, bingung, dan stress. Sebaliknya dengan mengingat Allah, kita bisa merasa dibimbing, ditolong, dan dilindungi Allah.
Sebelum kita mengenal Allah, maka kita akan menjalani hidup sebagai budak, yaitu dikuasai dan menjadi budak keinginan, nafsu, setan, jabatan, kekayaan, harta-benda dan semacamnya. Sebaliknya, jika manusia selalu ingat Allah dan ingat petunjuk, pertolongan, dan perlindunganm-Nya, maka dengan sendirinya ia pasti bisa mengalahkan dan menguasai dirinya, mengalahkan dan menguasai nafsu, serta mengalahkan setan.
Allah selalu bekerja melalui diri kita dengan kecerdasan-Nya yang tak terbatas, yang bisa kita rasakan melalui pikiran, kesadaran, perasaan, dan keinginan kita.
Ketika kita terhubung dengan kekuatan tak terbatas, maka dengan sendirinya kita juga bisa mendapatkan kekuatan tak terbatas.
Kita pernah bertemu Allah di alam alastu “Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): "Bukankah aku ini Tuhanmu?" mereka menjawab: "Betul (Engkau Tuban kami), Kami menjadi saksi". (kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya Kami (Bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)" (QS. 7:172).

Allah selalu dekat dengan kita (QS. 2:186). Allah selalu bersama kita di mana pun kita berada (QS. 57:4). Segala sesuatu yang ada di langit dan di bumi milik Allah dan disediakan untuk kita. Dan segala hal bisa terwujud dengan pertolongan dan kuasa Allah, kecuali yang bertentangan dengan hokum dan kehendak-Nya.
ANDA BERMINAT MENJADI PESERTA PROGRAM PENDALAMAN PEMAHAMAN DAN PENINGKATAN PENGALAMAN KEAGAMAAN DENGAN METODE PRAKTIS LIQA’ ALLAH (CARA MUDAH BISA TAHU, KENAL, DEKAT, BERTEMU, ALLAH, DAN MENJADI KEKASIH ALLAH)


ATAU ANDA BERMINAT MENJADI MITRA KERJA SEBAGAI SPONSOR, INVESTOR, ATAU PENYELENGGARA PROGRAM PENDALAMAN PEMAHAMAN DAN PENINGKATAN PENGALAMAN KEAGAMAAN DENGAN METODE PRAKTIS LIQA’ ALLAH (CARA MUDAH BISA TAHU, KENAL, DEKAT, BERTEMU, ALLAH, DAN MENJADI KEKASIH ALLAH)

HUBUNGI SEGERA:

DRS. S. HAMDANI, MA (PEMANDU UTAMA)

Alamat Email: shamni.hamni@yahoo.com

Phone: 021.74711546/Hp. 08158824119

DRS. YUSRA KILUN, M.Pd. (MANAGER OPERASIONAL)

Alamat Email: yusrakilun@yahoo.com

Phone: 021.7702642/ Hp.081310018089
Baca Selengkapnya...

Kamis, 15 September 2011

5.PENTINGNYA P5K

BISMILLAAHIRRAHMAANIRRAHIIM

PROGRAM PENDALAMAN PEMAHAMAN

DAN PENINGKATAN PENGALAMAN KEAGAMAAN (P5K)

DENGAN METODE PRAKTIS LIQA’ ALLAH

(CARA MUDAH BISA TAHU, KENAL, DEKAT, BERTEMU ALLAH DAN MENJADI KEKASIH ALLAH)

Sekurang-kurangnya ada 3 hal yang mendasari pentingnya P5K, yaitu:

Pada umumnya kebanyakan orang belum benar-benar mengenal Allah (QS. 22:74). Pada umumnya kebanyakan orang belum benar-benar tahu, Allah itu apa? Siapa? Dan di mana? Rasulullah menjelaskan bahwa amalan yang paling utama adalah ilmu pengetahuan tentang Allah. “Sesungguhnya sedikit amalan akan berfaedah bila disertai dengan ilmu tentang Allah, dan banyak amalan tidak akan berfaedah bila disertai dengan kejahilan tentang Allah”.




Salah satu akibatnya yang paling berbahaya dan paling fatal, jika manusia tidak mengenal Allah adalah, manusia nampak ngambang dalam hidupnya, seperti bayang-bayang yan g tak terkendali, karena tidak menguasai dirinya, dan manusia pun menjalani hidupnya sebagai hamba thaghut, yaitu sebagai budak keinginan, nafsu, setan, kedudukan, jabatan, kekayaan, harta-benda, dan semacamnya. Dan jika manusia telah menjadi hamba nafsu dan setan, maka dia pasti lebih setan dari setan, yang tidak saja membahayakan dirinya sendiri, tapi juga orang lain. Dengan kata lain, manusia tidak bisa menguasai dirinya, dan manusia juga tidak bakalan bisa menjadi hamba Allah, jika dia tidak mengenal Allah.

Pada umumnya tauhid hanya dipahami sebagai dogma, ajaran, pengetahuan, atau kebenaran. Padahal tauhid juga merupakan kenyataan atau realitas yang sebenarnya, yaitu realitas yang oleh fisika modern-quantum disebut sebagai realitas tunggal yang tak terbatas dan sekaligus tak terbagi. Al-Qur’an menyebutnya sebagai realitas yang Mutlak (QS. 42:11), realitas yang tak terbatas (QS. 4:126), realitas yang Esa (QS. 112:1), realitas yang berada di mana-mana dan sekaligus juga tidak berada di mana-mana (QS. 2:115; 42:11).

Di antara manfaat terpenting dari pemahaman tauhid sebagai kenyataan atau realitas yang sebenarnya adalah bahwa kita bisa memberdayakan kekuatan tak terbatas milik Allah yang disediakan bagi manusia agar manusia bisa melaksanakan tugas dan kewajibannya sebagai hamba Allah, dan agar manusia bisa mengemban amanatnya sebagai khalifah, yaitu wakil Allah di muka bumi. Tauhid ini di dasarkan pada kebenaran kenyataan bahwa hanya ada satu kekuatan yaitu kekuatan Allah (QS. 18:39). Atau sabda Rasulullah bahwa tidak ada daya dan kekuatan, kecuali daya dan kekuatan Allah (Laa haula wa laa quwwata illa billah).

Pada umumnya orang beranggapan bahwa manusia tidak bisa bertemu Allah. Padahal Allah sendiri menganjurkan dan menawarkan agar manusia bertemu Allah (QS. 29:5). Allah juga menjelaskan bahwa barangsiapa di dunia ini buta (tidak melihat Allah), maka di akhirat nanti ia juga buta, bahkan lebih sesat lagi (QS. 17:72). Yang buta bukan mata indrawinya, tetapi mata hatinya (karena melihat Allah itu dengan mata hati) (QS. 22:46). Bahkan Allah juga mengancam orang-orang yang tidak mau bertemu Allah (QS. 10:7-8, 10). Fakta juga menunjukkan adanya orang-orang yang bisa bertemu Allah di dunia ini. Lagi pula, di alam alastu, semua orang pernah menyaksikan Allah, bertemu Allah, dan berdialog dengan Allah (QS. 7:172).

Di antara manfaat terpenting bertemu Allah adalah agar manusia bisa mencintai Allah, dicintai Allah, dan menjadi kekasih Allah. Dan jika manusia telah bisa menjadi kekasih Allah, maka ia pasti bisa menjalin hubungan pribadi dengan Allah dengan bertauhid, bermitra kerja dengan yang Mahakuasa dengan bertaqwa, dan bersinergi dengan kekuartan tak terbatas dengan bertawakal.

ANDA BERMINAT MENJADI PESERTA PROGRAM PENDALAMAN PEMAHAMAN DAN PENINGKATAN PENGALAMAN KEAGAMAAN DENGAN METODE PRAKTIS LIQA’ ALLAH (CARA MUDAH BISA TAHU, KENAL, DEKAT, BERTEMU, ALLAH, DAN MENJADI KEKASIH ALLAH)

ATAU ANDA BERMINAT MENJADI MITRA KERJA SEBAGAI SPONSOR, INVESTOR, ATAU PENYELENGGARA PROGRAM PENDALAMAN PEMAHAMAN DAN PENINGKATAN PENGALAMAN KEAGAMAAN DENGAN METODE PRAKTIS LIQA’ ALLAH (CARA MUDAH BISA TAHU, KENAL, DEKAT, BERTEMU, ALLAH, DAN MENJADI KEKASIH ALLAH)

HUBUNGI SEGERA:

DRS. S. HAMDANI, MA (PEMANDU UTAMA)

Alamat Email: shamni.hamni@yahoo.com

Phone: 021.74711546/Hp. 08158824119

DRS. YUSRA KILUN, M.Pd. (MANAGER OPERASIONAL)

Alamat Email: yusrakilun@yahoo.com

Phone: 021.7702642/ Hp.081310018089

Baca Selengkapnya...

Rabu, 14 September 2011

6.MANFAAT DAN PENTINGNYA TAHU, KENAL, DEKAT, BERTEMU ALLAH DAN MENJADI KEKASIH ALLAH.

BISMILLAAHIRRAHMAANIRRAHIIM

PROGRAM PENDALAMAN PEMAHAMAN

DAN PENINGKATAN PENGALAMAN KEAGAMAAN (P5K)

DENGAN METODE PRAKTIS LIQA’ ALLAH

(CARA MUDAH BISA TAHU, KENAL, DEKAT, BERTEMU ALLAH DAN MENJADI KEKASIH ALLAH)

Survey membuktikan bahwa manusia bisa: Terkurung dalam ruang dan waktu; Bisa terikat pada benda-benda; Bisa tertipu oleh yang palsu; Bisa termakan oleh isyu, khayalan, ilusi, dan angan-angannya sendiri; Bisa ketakutan dengan bayangannya sendiri; Bisa terjebak dalam pandangan yang salah; Bisa terjerumus dan tersesat dalam aliran sesat; Bisa hanyut dalam arus informasi;


Bisa berkubang di alam bendawi; Bisa terbelenggu oleh rutinitas ritual keagamaan formalistik yang mekanistik; Bisa diperbudak oleh hawa nafsu; Bisa digoda, dibujuk, dan dirayu setan; Bisa menyembah berhala dan memberhalakan dirinya sendiri; Dan bisa tenggelam dalam pengalaman spiritual yang tidak jelas ujung-pangkalnya.
Survey juga membuktikan bahwa pada umumnya wujud Allah itu dianggap abstrak, tidak bisa dijangkau, dan tidak terbayangkan. Konsekuensi dari anggapan yang demikian adalah, bahwa wujud Allah itu menjadi tidak terasa penting dan tidak bermanfaat dalam kehidupan praktis sehari-hari. Akibatnya, manusia merasa bisa berjalan sendiri, merasa bisa bekerja sendiri, dan merasa bisa beraktivitas sendiri. Akibat lainnya adalah manusia tidak bersemangat mengenal Allah, merasa tidak memerlukan Allah, mengabaikan Allah, dan melupakan Allah.
Survey juga membuktikan bahwa pada umumnya Allah itu dipandang sebagai figur yang kabur, tidak jelas, dan menakutkan karena dianggap sebagai hakim yang siap menjatuhkan hukuman kepada orang yang bersalah dan berdosa,, mengancam dengan neraka, siksa dan azab-Nya yang sangat pedih dan mengerikan. Akibatnya, alih-alih pengin menegur, menyapa, dan mendekati Allah, mendengar saja sudah ketakutan. Akibatnya yang paling fatal adalah manusia pun meninggalkan Allah, hidup tanpa Allah, dan merasa bisa beraktivitas sendiri secara mandiri tanpa keterlibatan Allah, baik dalam qudrah, iradah, maupun ilmu-Nya.
Walaupun begitu, tetap saja mereka itu berdo’a kepada Allah, tetap saja mereka itu meminta kepada Allah, dan tetap saja mereka itu berharap kepada Allah. Aneh bin ajaib memang, tetapi itulah yang terjadi pada banyak orang dengan tanpa merasa ada yang keliru dan salah.
Kondisi bertuhan sebagaimana terlihat dalam ungkapan di atas, diam-diam bisa menyebabkan timbulnya kejenuhan yang luar biasa dalam beragama, dalam beribadah, dalam shalat, dan seterusnya, karena praktek keagamaannya tidak memberikan efek dan pengaruh apa-apa kecuali capek dan letih. Melaksanakan perintah agama terasa menambah beban kehidupan yang sudah sangat berat.
Semua persoalan di atas adalah akibat dari tidak jelasnya pemahaman tentang wujud Allah, akibat dari ketidaktahuan tentang wujud Allah, akibat kesalahpahaman tentang wujud Allah, akibat tidak kenal dengan Allah, dan akibat tidak merasa dekat dengan Allah.
Padahal Allah telah memberi tahu kita bahwa Allah itu selalu hadir di manapun kita berada (QS. 2:115), Allah itu selalu dekat dengan kita (QS. 2:186; 50:16), Allah itu selalu bersama kita di manapun kita berada (QS. 57:4), Allah itu berbicara, Allah itu mengajak kita berbicara, Allah itu menyapa kita, Allah itu memberi kita petunnjuk, Allah itu menolong dan melindungi kita, mendengarkan do’a kita, Allah itu mengabulkan do’a kita, mencintai dan mengasihi kita dengan pemberian karunia dan nikmat-Nya yang tiada terhitung banyaknya, dan seterusnya. Manusia saja yang sok cuek dan tidak mau tahu Allah kalau lagi enak, senang, dan kecukupan. Tapi kalau lagi butuh, ia minta-minta, mendesak, memaksa, menangis, dan putus asa jika tidak dikabulkan. Manusia memang keterlaluan!
Menurut Allah sendiri Allah itu Pencipta, pemilik segala sesuatu yang ada di langit dan di bumi, Penguasa, Pengatur, dan yang mengurus segala ada dan peristiwa baik yang nampak maupun yang tidak nampak (QS. 1;1-6; 4:126; 55:29). Oleh sebab itu, segalanya berada dalam kekuasaan Allah, dalam pengaturan Allah, dan dalam pengetahuan Allah.
Dari penjelasan Allah sendiri tentang wujud Allah, kita bisa memastikan bahwa wujud Allah itu nyata dan bahkan tidak ada yang lebih nyata dari pada wujud Allah itu sendiri. Karena, bagaimana mungkin alam semesta termasuk manusia itu wujudnya lebih nyata dari wujud Allah yang menciptakannya. Bagaimana mungkin petunnjuk dan pertolongan itu benar-benar nyata ada, sementara Allah sebagai Sang pemberi petunnjuk dan penolong itu tidak nyata.
Pada gilirannya, pengetahuan dan pemahaman yang mendalam dan benar tentang wujud Allah itu pasti bisa menyadarkan manusia akan betapa besar manfaat dan pentingnya mengenal Allah, kenal dengan Allah, dan dekat dengan Allah. Bukankah kita selalu menghadap kepada-Nya melalui shalat? Bukankah kita selalu berdo’a, dan minta kepada-Nya? Bukankah kita selalu memohon dan mengharap petunnjuk, pertolongan, dan perlindungan-Nya? Apa jadinya jika kita meminta kepada yang kita tidak tahu, tidak kenal, dan kita tidak dekat dengannya? Pantaskah kita tidak mau tahu, tidak mau kenal, tidak mau dekat, dan tidak mau bertemu dengan kepada siapa kita meminta? Sungguh aneh bin ajaib! Tetapi itulah yang terjadi dan dialami oleh kebanyakan orang. Sampai kapankah terus begini? Siapakah yang salah? Para da’i kah? Para ulama kah? Atau siapa?
Lalu bagaimana mestinya? Mestinya kita harus berusaha sekuat tenaga untuk bisa tahu, kenal, dekat, bertemu Allah, mencintai Allah, dicintai Allah, dan menjadi kekasih Allah. Cara termudah, terbaik, dan paling aman untuk bisa tahu, kenal, dekat, bertemu Allah, dan menjadi kekasih Allah adalah dengan cara mengikuti petunnjuk Allah dan Rasul-Nya. Allah menunnjukkan agar kita bertauhid, bertawakal, bertaqwa, dan seterusnya. Sudah saatnya kita menyatakan perang terhadap kejahilan kita sendiri. Dalam perjuangan dan peperangan melawan kejahilan ini tiada pilihan lain kecuali kita harus menang. Senjata paling ampuh untuk memenangkan peperangan ini adalah bertauhid, bertawakal, dan bertaqwa.
Pada akhirnya, dengan bertauhid, bertawakal, dan bertaqwa secara benar, niscaya kita pasti bisa mengalahkan kejahilan kita, kita pasti bisa merasakan manfaat dan pentingnya tahu, kenal, dekat, bertemu Allah, dan menjadi kekasih Allah. Sekurang-kurangnya kita bisa merasakan, betapa indahnya bisa merasakan kedekatan dan kebersamaan dengan Allah (Qurbah dan Ma’iyah), dan betapa menyenangkannya bisa merasakan nikmatnya diberi petunnjuk oleh Allah, dituntun Allah, dibimbing Allah, ditolong Allah, dan dilindungi Allah. Survey membuktikan adanya orang-orang yang bisa merasakan petunnjuk dan pertolongan Allah. Semoga kita termasuk hamba Allah yang bisa mendapatkan karunia yang diridhai-Nya. Aamiin Yaa Rabbal ‘Alamiin.

ANDA BERMINAT MENJADI PESERTA PROGRAM PENDALAMAN PEMAHAMAN DAN PENINGKATAN PENGALAMAN KEAGAMAAN DENGAN METODE PRAKTIS LIQA’ ALLAH (CARA MUDAH BISA TAHU, KENAL, DEKAT, BERTEMU, ALLAH, DAN MENJADI KEKASIH ALLAH)

ATAU ANDA BERMINAT MENJADI MITRA KERJA SEBAGAI SPONSOR, INVESTOR, ATAU PENYELENGGARA PROGRAM PENDALAMAN PEMAHAMAN DAN PENINGKATAN PENGALAMAN KEAGAMAAN DENGAN METODE PRAKTIS LIQA’ ALLAH (CARA MUDAH BISA TAHU, KENAL, DEKAT, BERTEMU, ALLAH, DAN MENJADI KEKASIH ALLAH)

HUBUNGI SEGERA:

DRS. S. HAMDANI, MA (PEMANDU UTAMA)

Alamat Email: shamni.hamni@yahoo.com

Phone: 021.74711546/Hp. 08158824119

DRS. YUSRA KILUN, M.Pd. (MANAGER OPERASIONAL)

Alamat Email: yusrakilun@yahoo.com

Phone: 021.7702642/ Hp.081310018089
Baca Selengkapnya...

Selasa, 13 September 2011

7.TUJUAN, GUNA DAN MANFAAT P5K

BISMILLAAHIRRAHMAANIRRAHIIM

PROGRAM PENDALAMAN PEMAHAMAN

DAN PENINGKATAN PENGALAMAN KEAGAMAAN (P5K)

DENGAN METODE PRAKTIS LIQA’ ALLAH

(CARA MUDAH BISA TAHU, KENAL, DEKAT, BERTEMU ALLAH DAN MENJADI KEKASIH ALLAH)

TUJUAN
P5K adalah usaha untuk mengenalkan, mendekatkan, dan mempertemukan manusia dengan Allah.
Tujuan P5K adalah agar manusia bisa mengenal Allah, merasakan kedekatan dengan Allah, dan merasakan serta mengalami pertemuan dengan Allah.




Mengenal Allah adalah mengenal Pencipta, Pemilik, Penguasa, Pengatur, Penjaga, Pemelihara, dan Yang Mengurus alam semesta dan segala isinya, termasuk manusia.
Mengenal Allah juga berarti mengetahui asal-usul, dasar wujud, tempat bergantung, dan tempat kembali.
Mengenal Allah juga berarti mengenal Sang pemberi petunjuk, pembimbing, penuntun, pemberi pertolongan, dan pemberi perlindungan.
Pentingnya mengenal Allah menjadi tidak terelakkan, ketika manusia telah bisa menyadari ketergantungannya secara total pada kekuatan Allah, pada petunjuk, pertolongan, dan perlindungan Allah.
Mengenal Allah menjadi keharusan mutlak bagi manusia, ketika manusia telah bisa memahami, membenarkan, meyakini, mengakui, menginsafi, menyadari, dan merasa bahwa ia tidak bisa hidup, bergerak, dan beraktifitas tanpa kekuatan Allah.
Banyak orang yang mengetahui adanya Allah, tetapi belum mengenal Allah.
Ada orang yang mengenal Allah, tetapi belum dekat dengan Allah.
Ada orang yang dekat dengan Allah, tetapi belum pernah bertemu dengan Allah.
Untuk bisa mengenal Allah, kita harus mempunyai pengertian, pemahaman, dan pengethuan yang mendalam tentang Allah.
Untuk bisa merasakan dan mengalami kedekatan dengan Allah (Qurbah) kita harus mengenal Allah.
Untuk bisa merasakan dan mengalami pertemuan dengan Allah kita harus mengenal Allah dan dekat dengan Allah.
Mengerti, memahami, dan mengetahui Allah bisa dicapai dengan lima ilmu, yaitu ilmu dari al-Qur’an, hadis, tauhid, tasawuf, dan filsafat.
Mengenal Allah, merasakan kedekatan dengan Allah, dan mengalami pertemuan dengan Allah bisa dicapai dengan amal, yaitu melaksanakan shalat wajib dan memperbanyak shalat sunah, melaksanakan puasa wajib dan memperbanyak puasa sunah, dan dzikir dengan cara tertentu (penjelasannya disusun tersendiri).
GUNA

P5K berguna untuk meningkatkan kualitas Iman, Islam, Ihsan,(akhlak), Tauhid, Takwa, dan Tawakal.
P5K berguna untuk mendapatkan ketenangan hati, ketenteraman batin, kedamaian jiwa, serta kekuatan ruhani dan jasmani.
P5K berguna bagi kesehatan, kebugaran, dan penyembuhan dari penyakit ruhani dan jasmani.
P5K berguna bagi siapa saja yang ingin maju, sukses, dan berhasil, baik dalam urusan dunia maupun akhirat.
P5K memberikan inspirasi, membangkitkan semangat kerja/juang, mendatangkan kekuatan ruhani dan jasmani, serta memberikan optimisme dan harapan kehidupan yang lebih baik.

MANFAAT

MANFAAT TERPENTING MENGENAL ALLAH:

Kita bisa merasakan cinta dan kasih sayang Allah, melalui pemberian karunia dan nikmat-Nya yang tiada terhitung banyaknya.
Kita bisa merasakan petunjuk, bimbingan, dan tuntunan Allah, sehingga kita merasa diberi petunjuk, dibimbing, dan dituntun oleh Allah. Ada banyak orang yang tidak merasa diberi petunjuk, dibimbing, dan ditunutun oleh Allah.
Kita merasa diperhatikan Allah, kita merasa do’a kita didengarkan Allah, kita merasa ditolong Allah, dan dilindungi Allah. Ada banyak orang yang tidak bisa merasakan pertolongan dan perlindungan Allah.

MANFAAT TERPENTING DEKAT DENGAN ALLAH:

Kita bisa memahami, membenarkan, meyakini, menginsafi, dan menyadari bahwa tidak ada kekuatan kecuali kekuatan Allah, sehingga kita bisa merasa hidup, bergerak, dan beraktifitas dengan kekuatan Allah. Ada banyak orang yang tidak menyadari dan merasa bahwa ia bergerak dengan kekuatan Allah.
Kita merasa bisa berpikir, menyadari, merasa, dan menginginkan dengan kekuatan Allah. Ada banyak orang tidak menyadari dan merasa bisa berpikir, menyadari, merasa, dan menghendaki dengan kekuatan Allah, sehingga ia merasa bisa berpikir, merasa, menghendaki, dan menyadari sendiri tanpa kekuatan Allah, padahal dalam kenyataan yang sebenarnya tidak demikian, karena memang tidak ada kekuatan kecuali kekuatan Allah.
Kita bisa merasakan dan mengalami pengetahuan, kekuatan, dan kekuasaan Allah yang tidak terbatas, sehingga kita bisa mengakses dan dan mendapatkan energi dan kekuatan yang melimpah, langsung dari sumbernya yang tidak terbatas.

MANFAAT TERPENTING PERTEMUAN DENGAN ALLAH ADALAH:

Manusia bisa berhubungan langsung dengan Allah.
Manusia bisa menghubungkan dirinya dengan Allah. (menghubungkan diri dengan Allah bisa berarti menghubungkan diri dengan sumber kekuatan, sumber cahaya, sumber pengetahuan).
Manusia bisa menjalin hubungan pribadi dengan Allah.
Manusia bisa bergaul dengan Allah.
Manusia bisa mencintai Allah, dicintai Allah, dan menjadi kekasih Allah (QS. 3:31).
Manusia bisa menjadi kawan sekerja Allah.

Cara-cara beruhubungan dengan Allah:
Pertama melalui tauhid. Tauhid yang sempurna, terungkap dalam kalimah tauhid “Laa Ilaaha Illallah” (Tidak Tuhan kecuali Allah). Tauhid meliputi: Tauhid Uluhiyah, Rububiyah, dan Ubudiyah. Tauhid Uluhiyah adalah keyakinan penuh bahwa Tuhan yang sebenarnya hanyalah Allah semata. Yang selain Allah adalah Tuhan yang semu dan palsu. Tuhan adalah yang ditunduki, dipatuhi, ditaati, dan yang kepada-Nya kita berserah diri. Tauhid Rububiyah adalah keyakinan penuh bahwa Allah adalah satu-satunya Pencipta, Pemilik, Penguasa, Penjaga, Pemelihara, dan dan yang mengurus segala yang ada di alam semesta, termasuk manusia. Tauhid Ubudiyah adalah merupakan konsekuensi tauhid Uluhiyah, dan Rububiyah, yaitu keyakinan penuh bahwa satu-satunya Tuhan yang paling layak, untuk ditunduki, dipatuhi, ditaati, dan disembah hanyalah Allah saja. Menyembah Allah dilakukan dengan mengikuti petunjuk-Nya, melaksanakan perintah-Nya, dan menjauhi larangan-Nya.
Berhubungan dengan Allah melalui tauhid bisa menghasilkan rasa kedekatan dengan Allah (Qurbah) (2:186; 50:16), rasa kebersamaan dengan Allah (Ma’iyah) (QS. 57:4), rasa terhubungkan dan tersambung dengan Allah, dan rasa persahabatan dengan Allah, sehingga hati menjadi tenang dan tenteram, pikiran menjadi jernih dan cerdas, dan badan menjadi lebih sehat dan kuat.
Kedua melalui takwa. Takwa terungkap dalam dua kalimah syahadat “Asyhadu al-Laa Ilaaha Illallah, wa asyhadu an-Naa muhammadar Rasulullah” (Saya bersaksi bahwa Tidak ada Tuhan kecuali Allah, dan Nabi Muhammad adalah utusan Allah). Syahadat juga bisa berarti menyatakan janji. Janjinya adalah tunduk, patuh, taat, dan berserah diri hanya kepada Allah, serta mengikuti, melaksanakan perintah Allah, dan menjauhi larangan Allah dan Rasul-Nya.
Berhubungan dengan Allah melalui takwa bisa menghasilkan rasa diberi petunjuk oleh Allah, rasa dibimbing Allah, rasa dituntun Allah, rasa diberi tahu oleh Allah (2:282), rasa diingatkan oleh Allah, sehingga kita bisa mengetahui rahasia alam Ilahi (Af’al-Nya), rahasia Sifat-sifat-Nya, dan rahasia Wujud-Nya (Dzat-Nya).
Ketiga melalui tawakal. Tawakal terungkap dalam kalimah Hauqalah, Laa Haula wa Laa Quwwata Illa Billaahil ‘Aliyyil ‘Adziim” (Tiada daya dan kekuatan, kecuali daya dan kekuatan Allah). Tawakal juga bisa berarti bersandar sepenuhnya pada kekuatan Allah, tidak mengandalkan kekuatan diri sendiri, dan juga tidak mengandalkan kekuatan dari yang selain Allah.
Berhubungan dengan Allah melalui tawakal bisa menghasilkan rasa diberi pertongan dan perlindungan Allah, sehingga timbul rasa percaya diri, rasa optimis, rasa bergairah, rasa bersemangat, keyakinan yang kuat, penuh harapan, dan dorongan semakin kuat untuk maju, sukses, dan berhasil, baik dalam urusan dunia maupun akhirat.
Keempat melalui shalat. Shalat adalah menghadap Allah dengan jasmani dan ruhani, lahir dan batin, sesuai dengan petunjuk Allah dan tuntunan Rasulullah, dengan ikhlas dan khusyu’, yang dimulai dengan takbiratul ihram dan di akhiri dengan salam. Ada shalat wajib dan shalat sunah. Shalat wajib meliputi shalat Dzuhur, ‘Ashar, Maghrib, ‘Isya’, dan Subuh. Sedangkan shalat sunah seperti Rawatib (sebelum dan sesudah shalat wajib), Tahajjud, Dhuha, Istikharah, dan lain-lainnya. Shalat adalah prosedur dan cara mohon pertolongan kepada Allah (QS. 2:45; 2:153).
Berhubungan dengan Allah melalui shalat bisa menghasilkan rasa berada di hadirat Allah, rasa menghadap Allah, rasa sedang berbicara dengan Allah, rasa seperti diajak berbicara oleh Allah, rasa berdialog dengan Allah, dan rasa berkomunikasi dengan Allah, sehingga kita bisa merasakan indahnya alam Ilahi yang tak terbatas, alam kebijaksanaan, dan alam kesempurnaan. Rasulullah menjelaskan bahwa “Shalat itu mi’rajul Mu’minin” (Shalat itu mi’rajnya orang beriman”). Oleh sebab itu, shalat yang khusyu’ bisa menjadi cara termudah dan terbaik untuk bisa bertemu Allah (Liqa’ Allah) dan mengalami pertemuan dengan Allah.
Kelima melalui dzikir. Dzikir bisa berarti segala bacaan, ucpan, perkataan, dan perbuatan yang bisa menghasilkan ingat kepada Allah. Ingat kepada Allah juga berarti ingat pada nikmat dan karunia yang diberikan Allah kepada kita yang tak terhitung banyaknya. Dzikir juga berarti ingat petunjuk-Nya, perintah-Nya, dan larangan-Nya. Dzikir juga bisa berarti ingat pengetahuan Allah yang tidak terbatas, kekuatan Allah yang tidak terbats, dan kekuasaan Allah yang tidak terbatas.
Berhubungan dengan Allah melalui dzikir bisa menghasilkan rasa berada dalam yang mutlak, rasa tidak terpisah dan terlepas dari kekuatan Allah, rasa bergantung pada kekuatan Allah yang tidak terbatas, rasa bergerak dengan kekuatan Allah, rasa digerakkan oleh kekuatan Allah, rasa berada dalam kekuasaan Allah yang tidak terbatas, dan rasa mengetahui dengan pengetahuan Allah, sehingga kita bisa memahami, membenarkan, meyakini, mengakui, menyadari, merasakan, dan mengalami kehadiran Allah melalui ciptaan-Nya, Af’al (Perbuatan), Asma (Nama-nama)-Nya, Sifat-sifat-Nya, dan Dzat-Nya; melalui pengetahuan, kekuatan, dan kekuasaan-Nya, serta melalui petunjuk pertolongan, dan perlindungan-Nya.
Keenam melalui tafakur. Tafakur berarti pemikiran dan perenungan. Objek tafakur adalah afaq (alam semesta) dan anfus (diri manusia). Allah menjelaskan kepada kita, “Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami di segenap ufuk dan pada diri mereka sendiri, sehingga jelaslah bagi mereka bahwa al-Qur’an itu adalah benar. Dan apakah Tuhanmu tidak cukup (bagi kamu) bahwa sesungguhnya Dia menyaksikan segala sesuatu? Ingatlah bahwa sesungguhnya mereka berada dalam keraguan tentang pertemuan dengan Tuhan mereka. Ingatlah, bahwa sesungguhnya Dia Maha Meliputi segala sesuatu”. (QS. 41:53-54).
Berhubungan dengan Allah melalui tafakur bisa menghasilkan pemahaman yang lebih mendalam tentang segala ada dan peristiwa di alam semesta dan juga tentang apa yang ada dalam diri kita sendiri. Alam semesta adalah ayat atau tanda-tanda yang menunjukkan kekuasaan Allah. Melalui alam semesta kita bisa memahami aktifitas Allah, kegiatan Allah, atau pekerjaan Allah dalam mencipta, menguasai, mengatur, dan mengurus makhluk-Nya. Tentang diri kita sendiri, Rasulullah menjelaskan bahwa barang siapa mengenal dirinya, maka ia mengenal Tuhannya. Dalam diri manusia ada potensi pikiran, perasaan, kesadaran, dan keinginan. Dengan potensinya tersebut, dan dibantu dengan ilham dan wahyu, manusia bisa memahami dan mengetahui wujud Allah, sehingga manusia bisa mengenal, menyadari, merasakan, dan mengalami kekuatan, pengetahuan, dan kekuasaan Allah.
Ketuju melalui syukur. Hakekat syukur adalah rasa terima kasih kepada Allah atas segala nikmat dan pemberian-Nya kepada kita yang tidak terhitung banyaknya. Dengan bersyukur, kita bisa merasakan karunia Allah yang tiada terhitung banyaknya, dari sejak karunia yang berupa nikmatnya bisa bernafas, bergerak, berpikir, menyadari, mengetahui, dan menghendaki, sehingga kita merasa tidak bisa hidup tanpa karunia dan nikmat yang diberikan Allah kepada kita. Dengan bersukur, kita juga bisa selalu berada dalam petunjuk, bimbingan, tuntunan, pertolongan, dan perlindungan Allah.
Berhubungan dengan Allah melalui syukur bisa menghasilkan tambahan nikmat dan karunia dari Allah yang lebih banyak lagi. Sebaliknya jika manusia tidak mau bersyukur, tidak ada rasa terima kasihnya kepada Allah, dan mengkufuri (mengingkari) nikmat dan pemberian Allah, maka dia pasti selalu merasa kecewa, menderita, dan tersiksa. Allah menjelaskan “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikamt-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih” (QS. 14:7). Bersyukur juga bisa menghasilkan ketenangan, ketenteraman, kedamaian, kekuatan lahir-batin, kesehatan ruhani-jasmani, serta keberhasilan baik dalam urusan dunia maupun akhirat.
Kedelapan melalui ibadah. Ibadah adalah cara agar manusia bisa menghubungkan dirinya dengan Allah. Allah mengirimkan para malaikat, kitab suci-Nya, dan para Rasul serta Nabi-Nya agar manusia bisa beribadah. Ibadah dalam arti khusus adalah melaksanakan segala perintah yang diwajibkan, seperti shalat, puasa, zakat, dan seterusnya. Sedangkan dalam arti luas, ibadah adalah meliputi segala aktifitas kehidupan yang diniatkan karena Allah dan untuk memperoleh ridha Allah. Seperti bekerja, mencari nafkah, dan menuntut ilmu jika diniatkan karena Allah, dan untuk memperoleh ridha Allah juga bernilai ibadah. Allah menjelaskan “Aku tidak menciptakan jin dan manusia melalinkan supaya mereka menyembah-Ku” (QS. 51:56). Menyembah Allah bisa dilakukan dengan mengikuti petunjuk-Nya, melaksanakan perintah-Nya, dan menjauhi larangan-Nya.
Berhubungan dengan Allah melalui ibadah bisa menghasilkan rasa percaya diri, harapan, dan keyakinan bahwa Allah menyaksikan amaliah kita, mendengarkan perkataan kita, memperhatikan ibadah kita, dan mencukupi keperluan kita, sehingga kita bisa merasa selalu berada dalam pengawasan-Nya, penjagaan-Nya, pemeliharaan-Nya, pertolongan-Nya, dan perlindungan-Nya. Ibadah yang dilakukan dengan hati yang penuh perasaan tunduk, patuh, taat, dan pesrah pada kehendak Allah, bisa membawa kita pada sumber energi yang melimpah dan tidak terbatas, sehingga aktifitas kehidupan kita terasa menyenangkan, menggairahkan, dan bermakna.
Kesembilan melalui do’a. Do’a adalah berada di hadirat Allah, menghadap Allah, mendekatkan diri kepada Allah, menghubungkan diri dengan Allah, dengan segenap hati, pikiran, tubuh, dan jiwa, serta memanggil dan memohon kepada-Nya. Dengan do’a kita bisa menyadari dan merasakan kekuatan, pengetahuan, dan kekuasaan-Nya yang tidak terbatas. Allah SWT. memerintahkan kita berdo’a, “Berdo’alah kepada-Ku, niscaya Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku (tidak mau berdo’a) akan masuk neraka jahannam dalam keadaan hina dina” (QS. 40:60). Rasulullah bersabda, “Pasti diterima do’amu itu selama tidak terburu-buru, yaitu berkata: Aku telah berdo’a dan tidak dikabulkan”.
Berhubungan dengan Allah melalui do’a bisa menghasilkan keinsyafan dan kesadaran akan ilusi keterpisahan kita dengan Allah, sehingga kita bisa mengingat kembali, menyadari, merasakan, dan mengalami ketergantungan total kita pada kekuatan Allah. Do’a membangunkan kita dari tidur lelap di alam bendawi yang mimpi-mimpinya berupa kelupaan dan keterpisahan dari kekuatan Allah, yang mengakibatkan ketakutan, kekhawatiran, kecemasan, kegelisahan, dan penderitaan, sehingga kita bisa berada di alam Ilahi, yang merupakan asal dari segala pengetahuan, kekuatan, dan kekuasaan yang tidak terbatas. Bersyukurlah atas rahmat, karunia, dan nikmat yang telah diberikan oleh Allah kepada kita yang tiada terhitung banyaknya. Amiin, Yaa Rabbal ‘Aalamiin.
Jakarta, 9 Desember 2006
S. Hamdani

ANDA BERMINAT MENJADI PESERTA PROGRAM PENDALAMAN PEMAHAMAN DAN PENINGKATAN PENGALAMAN KEAGAMAAN DENGAN METODE PRAKTIS LIQA’ ALLAH (CARA MUDAH BISA TAHU, KENAL, DEKAT, BERTEMU, ALLAH, DAN MENJADI KEKASIH ALLAH)

ATAU ANDA BERMINAT MENJADI MITRA KERJA SEBAGAI SPONSOR, INVESTOR, ATAU PENYELENGGARA PROGRAM PENDALAMAN PEMAHAMAN DAN PENINGKATAN PENGALAMAN KEAGAMAAN DENGAN METODE PRAKTIS LIQA’ ALLAH (CARA MUDAH BISA TAHU, KENAL, DEKAT, BERTEMU, ALLAH, DAN MENJADI KEKASIH ALLAH)

HUBUNGI SEGERA:

DRS. S. HAMDANI, MA (PEMANDU UTAMA)

Alamat Email: shamni.hamni@yahoo.com

Phone: 021.74711546/Hp. 08158824119

DRS. YUSRA KILUN, M.Pd. (MANAGER OPERASIONAL)

Alamat Email: yusrakilun@yahoo.com

Phone: 021.7702642/ Hp.081310018089

Baca Selengkapnya...

Senin, 12 September 2011

8. APA YANG BISA KITA DAPATKAN DARI P5K

BISMILLAAHIRRAHMAANIRRAHIIM

PROGRAM PENDALAMAN PEMAHAMAN

DAN PENINGKATAN PENGALAMAN KEAGAMAAN (P5K)

DENGAN METODE PRAKTIS LIQA’ ALLAH

(CARA MUDAH BISA TAHU, KENAL, DEKAT, BERTEMU ALLAH DAN MENJADI KEKASIH ALLAH)

Dari P5K kita dapat mengetahui rahasia-rahasia Allah yang belum terpikirkan, belum diperhatikan, dan belum diberdayakan.
Pertama kita dapat mengetahui rahasia wujud Allah dari segi uluhiyah-Nya, tanzih-Nya, atau transendensi-Nya, yaitu dari segi wujud-Nya sebagai Yang Mutlak, Yang Tak Terbatas, dan Yang Esa.




Kedua kita dapat mengetahui wujud Allah dari segi rububbiyah-Nya, tasybih-Nya, atau imanensi-Nya, yaitu dari segi wujud-Nya sebagai Pencipta, Pemilik, Penguasa, Pengatur, Penjaga, dan Pemelihara alam semesta dan segala isinya.
Ketiga kita dapat mengetahui wujud Allah dari segi ubudiyah-Nya, yaitu dari segi wujud-Nya sebagai yang disembah, dipatuhi, diikuti petunjuk-Nya, dilaksanakan perintah-Nya, dan dijauhi larangan-Nya. Juga dari segi haqqah-Nya, dari segi fakta, atau realitas-Nya sebagai asal-usul, dasar wujud, sumber kekuatan, tempat bersandar, tempat bergantung, dan tempat kembali.
Keempat kita dapat mengenal Allah sebagai Yang Maha Pengasih yang memberikan karunia dan dan nikmat-Nya yang tiada terhitung banyaknya kepada manusia sebagai ciptaan-Nya yang terbaik (Ahsani taqwiim).
Kelima kita dapat menyadari kemahabesaran Allah sehingga segala sesuatu yang selain-Nya termasuk manusia nampak sangat kecil, dan bahkan saking kecilnya wujud manusia itu tidak nampak di hadapan Allah.
Keenam kita dapat merasakan kedekatan dengan Allah (Qurbah) dan kebersamaan dengan Allah (Ma’iyah).
Ketuju kita dapat mengalami Musyahadah (menyaksikan kemahakuasaan Allah), Mukasyafah (terbukanya hijab sehingga nampak rahasia-rahasia Allah), dan Makrifah (melihat Allah dengan mata hati).
Kedelapan kita dapat merasakan dan mengalami pertemuan dengan Allah (Liqa’ Allah) sehingga kita bisa merasa terhubung, tersambung, dan tergabung dengan kekuatan Allah yang tak terbatas.
Kesembilan kita bisa merasakan ketergantungan kita secara total pada kekuatan Allah sehingga kita bisa merasa hidup, bergerak, dan beraktifitas dengan kekuatan Allah.
Kesepuluh kita bisa merasa digerakkan, dibimbing, ditolong, dan dilindungi Allah, sehingga yang berat terasa ringan, yang sulit terasa mudah, dan yakin sepenuhnya harapan kita bisa terwujud dengan Kuasa Allah.
Kesebelas kita dapat berkomunikasi dan berdialog dengan Allah, melalui bahasa qur’aniyah yang tersurat dalam al-Qur’an, dan bahasa kauniah yang tersirat di alam semesta berupa sunatullah/hukum alam, dan dapat berdialog dengan Allah, dan dapat mendengarkan suara Allah melalui kata hati.
Keduabelas kita bisa menjalin hubungan pribadi dengan Allah, kita bisa bertmitra kerja dengan yang maha kuasa, dan bersinergi dengan kekuatan yang tak terbatas.
Ketigabelas kita bisa berada dalam yang mutlak tanpa kehilangan individualitas kita, dan kita juga bisa bersama makhluk tanpa harus berpisah dengan yang mutlak.
Keempatbelas kita bisa meraih kemenangan, keberuntungan, dan keunggulan dengan pertolongandan kuasa Allah SWT.
Kelimabelas kita bisa menjadi hamba Allah, kekasih-Nya, dan khalifah-Nya.
Pengetahuan dan pemahaman kita tentang Allah bisa diperdalam sampai tak terbatas, dan pengalaman kita tentang Allah juga bisa ditingkatkan sampai tak terbatas karena wujud Allah tak terbatas. Semoga kita termasuk hamba Allah yang beruntung bisa mendapatkan karunia yang di Ridhai-Nya. Amin.


ANDA BERMINAT MENJADI PESERTA PROGRAM PENDALAMAN PEMAHAMAN DAN PENINGKATAN PENGALAMAN KEAGAMAAN DENGAN METODE PRAKTIS LIQA’ ALLAH (CARA MUDAH BISA TAHU, KENAL, DEKAT, BERTEMU, ALLAH, DAN MENJADI KEKASIH ALLAH)

ATAU ANDA BERMINAT MENJADI MITRA KERJA SEBAGAI SPONSOR, INVESTOR, ATAU PENYELENGGARA PROGRAM PENDALAMAN PEMAHAMAN DAN PENINGKATAN PENGALAMAN KEAGAMAAN DENGAN METODE PRAKTIS LIQA’ ALLAH (CARA MUDAH BISA TAHU, KENAL, DEKAT, BERTEMU, ALLAH, DAN MENJADI KEKASIH ALLAH)

HUBUNGI SEGERA:

DRS. S. HAMDANI, MA (PEMANDU UTAMA)

Alamat Email: shamni.hamni@yahoo.com

Phone: 021.74711546/Hp. 08158824119

DRS. YUSRA KILUN, M.Pd. (MANAGER OPERASIONAL)

Alamat Email: yusrakilun@yahoo.com

Phone: 021.7702642/ Hp.081310018089
Baca Selengkapnya...

Minggu, 11 September 2011

9. MEMPERKENALKAN TAREKAT MODERN JALAN TERDEKAT MENUJU ALLAH.

BISMILLAAHIRRAHMAANIRRAHIIM

PROGRAM PENDALAMAN PEMAHAMAN

DAN PENINGKATAN PENGALAMAN KEAGAMAAN (P5K)

DENGAN METODE PRAKTIS LIQA’ ALLAH

(CARA MUDAH BISA TAHU, KENAL, DEKAT, BERTEMU ALLAH DAN MENJADI KEKASIH ALLAH)

Tarekat dari segi bahasa berarti jalan, cara, aturan, petunjuk, atau bimbingan. Modern dari segi bahasa berarti terbaru, mutahir. Modern juga berarti sikap dan cara berpikir, serta cara bertindak yang sesuai dengan tuntutan zaman.
Jadi, dari segi bahsa terekat modern bisa berarti jalan atau cara bersikap, berpikir, dan bertindak yang sesuai dengan tuntutan zaman.



Sedangkan dari segi istilah tarekat moderen adalah jalan terdekat menuju Allah, cara mudah bisa tahu, kenal, dekat, bertemu Allah, berkomunikasi dengan Allah, dan cara mudah menjadi kekasih Allah.
Dari pengertian di atas bisa dipahami bahwa tarekat moderen adalah tarekat yang sangat dibutuhkan oleh zaman kita, tarekat yang sesuai dengan zaman kita, dan tarekat yang paling tepat untuk zaman kita.
Berbeda dengan tarekat klasik (konvensional), seperti tarekat naqshabandiyah, tarekat qadiriyah, tarekat saziliyah, dan seterusnya, yang mengharuskan adanya mursyid, syekh, atau pembimbing, murid, bai’at, dan ritual-ritual tertentu, yang berujung pada ketergantungan total si murid dengan mursyidnya, maka dalam tarekat tarekat modern yang diciptakan bukan ketergantungan, tetapi kemandirian, dalam arti bahwa dalam perjalanan menuju Allah, peserta tarekat modern sedapat mungkin tidak tergantung kecuali kepada Allah.
Jadi, dalam tarekat moderen peserta ditunjukkan caranya agar bisa mendapatkan petunjuk, bimbingan, tuntunan, pertolongan, dan perlindungan langsung dari Allah, dalam perjalanannya menuju Allah. Dengan kata lain, dalam tarekat moderen, Allah adalah pembimbing, penolong, dan pelindung langsung dalam perjalanan menuju Allah.
Oleh sebab itu, tarekat moderen bukanlah salah satu dari tarekat klasik (konvensional), dan juga bukan cabangnya. Tarekat moderen adalah ilmu, teori, atau jalan terdekat menuju Allah, cara mudah bertemu Allah, dan cara mudah menjadi kekasih Allah.
Dalam tarekat moderen juga tidak menggunakan istilah mursyid, murid, dan peserta juga tidak dibai’at. Istilah yang digunakan adalah pemandu dan peserta. Tugas pemandu adalah menjelaskan Allah itu apa, Allah itu siapa, Allah itu di mana?. Lalu menjelaskan arah perjalanan, menunjukkan jalan dan caranya, bekal yang diperlukan, hambatan yang ditemui dan cara mengatasinya, factor-faktor pendukung, serta menjelaskan hasil-hasil perjalanan.
Jadi ibaratnya, peserta adalah turisnya, sedangkan pemandu adalah gaetnya. Karenanya, dalam tarekat moderen seorang pemandu bukan mursyid, peserta bukan murid, dan peserta juga tidak dibai’at.
Singkatnya, tarekat modern adalah teori, ilmu, atau jalan terdekat menuju Allah, cara mudah bertemu Allah, dan cara mudah menjadi kekasih Allah.
Dengan demikian bisa dipastikan bahwa tarekat moderen adalah tarekat yang paling sesuai dengan tuntutan zaman kita sekarang ini, yaitu zaman yang serba praktis, instan, mudah, dan cepat bisa dirasakan hasilnya.
Tarekat moderen juga jelas berbeda dengan tarekat klasik (konvensional) yang mengharuskan pesertanya melewati perjalanan panjang yang terdiri dari maqamat, yaitu tahapan-tahapan, stasiun-stasiun, atau terminal-terminal untuk bisa sampai kepada Allah. Padahal, untuk mencapai satu maqam, satu tahapan, atau satu terminal saja diperlukan waktu bertahun-tahun, bahkan ada yang sampai mati, tidak bisa melewati satu maqampun.
Oleh sebab itu, disamping tidak praktis, terlalu sulit, dan terlalu berat, tarekat klasik (konvensional) pasti tidak mudah untuk dilakukan oleh orang-orang zaman sekarang.
Itulah sebabnya, kami memperkenalkan tarekat modern, yaitu tarekat yang lebih mudah, lebih praktis, bisa dilakukan oleh siapa saja, kapan saja, dan di mana saja, dan hasilnya pun juga bisa langsung dirasakan.
Untuk itu di perlukan upaya-upaya yang konstruktif, terencana, terprogram, dan berkelanjutan. Sehubungan dengan itu, kami menyelenggarakan Program Pendalaman Pemahaman dan Peningkatan Pengalaman Keagamaan (P5K) dengan Metode Praktis Liqa’Allah (cara mudah bisa tahu, kenal, dekat, bertemu Allah, dan menjadi kekasih Allah.
Untuk itu sudah ada buku panduannya, dengan buku panduan tersebut disertai penjelasan sekuarang-kurangnya sekali pertemuan sekitar tiga jam, Insya Allah perserta sudah bisa berjalan sendiri menuju Allah, bertemu Allah, dan menjadi kekasih Allah.
Nama Program ini adalah Program Pendalaman Pemahaman dan Peningkatan Pengalaman Keagamaan (P5K) dengan Metode Praktis Liqa’ Allah (cara mudah bisa tahu, kenal, dekat, bertemu Allah, dan menjadi kekasih Allah).
Tujuan program ini adalah mengenalkan, mendekatkan, dan mempertemukan manusia dengan Allah, agar manusia mencintai Allah, dicintai Allah, dan bisa menjadi kekasih Allah. Target akhir program ini adalah agar peserta bisa mencintai Allah, dicintai Allah, dan menjadi kekasih Allah. Karena jika seseorang telah menjadi kekasih Allah, maka ia pasti senang mengetahui, mengenal, dekat, bertemu, berkomunikasi, dan berhubungan dengan Allah (istilah formalnya bertauhid), pasti senang menuruti mau-Nya Allah, mengikuti petunjuk dan melaksanakan perintah Allah (istilah formalnya bertaqwa), dan pasti senang dengan petunjuk, pertolongan, perlindungan, dan selalu bersama Allah, sehingga orang tidak mengandalkan kekuatan sendiri dan kekuatan dari yang selain Allah (istilah formalnya bertawakal).
Sasaran program ini adalah semua orang yang berminat, terutama para pejabat, eksekutif, dan para intelektual. Program ini juga bisa diikuti oleh semua tingkatan, baik pemula maupun yang sudah edvans, dan apapun masa lalunya. Walaupun program ini murni ajaran Islam, dan sepenuhnya di dasarkan pada al-Qur’an dan sunah, namun program ini bisa diikuti oleh semua orang, baik beragama Islam maupun beragama non Islam, bahkan orang tidak beragama pun juga bisa dan boleh mengikuti program ini jika dia mau.
Program ini diselenggarakan secara bertahap. Pada pertemuan tahap pertama, peserta mengikuti penjelasan basis teoritis yang meliputi teori dan praktek, sekitar tiga jam. Pada pertemuan tahap selanjutnya, yaitu pertemuan kedua, ketiga, dan seterusnya adalah mudzakarah atau discourse, yaitu pendalaman, penyegaran, dan pemantapan pemahaman, serta peningkatan pengalaman keagamaan, yang di isi dengan pembahasan tematis, tokoh, atau buku terpilih dengan mengundang pembicara dan pembahas dari para pakar dan nara sumber yang ahli di bidang keilmuannya. Pertemuan mudzakarah, yaitu pertemuan ke dua, ke tiga, dan seterusnya hanya bisa di ikuti oleh mereka yang telah mengikuti pertemuan tahap pertama yang berisi penjelasan basis teoritis. Pertemuan mudzakarah diadakan secara berkelanjutan dan secara reguler, misalnya sebulan sekali, dengan mengundang alumni, baik mereka yang telah mengikuti pertemuan pertama, kedua, dan seterusnya.
Demikianlah gambaran singkat tentang Tarekat Moderen, semoga kita bisa termasuk hamba Allah yang bisa mengetahui, mengenal, dekat, bertemu Allah di dunia ini, serta bisa mencintai, dicintai, dan menjadi kekasih-Nya. Aamiin. Dan semoga Allah SWT memberi kita semua kekuatan dan kesanggupan, serta memudahkan kita untuk meraih karunia yang diridhai-Nya. Aamiin Yaa Rabbal ‘Aalamiin wa Yaa Mujiibas Saailiin.
CIPUTAT, 12-4-2008
Peminat Hubungi Sekretariat Sementara:
PUSAT KAJIAN LIQA’ ALLAH (PKLA)
Jl. Limun No. 53. Ciputat Jakarta Selatan.Telp. Sementara (021) 74711546/ HP. 08158824119

ANDA BERMINAT MENJADI PESERTA PROGRAM PENDALAMAN PEMAHAMAN DAN PENINGKATAN PENGALAMAN KEAGAMAAN DENGAN METODE PRAKTIS LIQA’ ALLAH (CARA MUDAH BISA TAHU, KENAL, DEKAT, BERTEMU, ALLAH, DAN MENJADI KEKASIH ALLAH)

ATAU ANDA BERMINAT MENJADI MITRA KERJA SEBAGAI SPONSOR, INVESTOR, ATAU PENYELENGGARA PROGRAM PENDALAMAN PEMAHAMAN DAN PENINGKATAN PENGALAMAN KEAGAMAAN DENGAN METODE PRAKTIS LIQA’ ALLAH (CARA MUDAH BISA TAHU, KENAL, DEKAT, BERTEMU, ALLAH, DAN MENJADI KEKASIH ALLAH)

HUBUNGI SEGERA:

DRS. S. HAMDANI, MA (PEMANDU UTAMA)

Alamat Email: shamni.hamni@yahoo.com

Phone: 021.74711546/Hp. 08158824119

DRS. YUSRA KILUN, M.Pd. (MANAGER OPERASIONAL)

Alamat Email: yusrakilun@yahoo.com

Phone: 021.7702642/ Hp.081310018089

Baca Selengkapnya...

Sabtu, 10 September 2011

10. ADA HUBUNGAN APA MANUSIA DENGAN ALLAH

BISMILLAAHIRRAHMAANIRRAHIIM

PROGRAM PENDALAMAN PEMAHAMAN

DAN PENINGKATAN PENGALAMAN KEAGAMAAN (P5K)

DENGAN METODE PRAKTIS LIQA’ ALLAH

(CARA MUDAH BISA TAHU, KENAL, DEKAT, BERTEMU ALLAH DAN MENJADI KEKASIH ALLAH)

Sebelum Allah menciptakan alam semesta dan segala isinya, apakah Allah itu sendirian, karena yang selain Allah itu belum ada?
Setelah Allah menciptakan alam semesta dan segala isinya, apakah Allah itu bersama ciptaan-Nya?



Setelah alam semesta dan segala isinya rusak dan musnah, apakah Allah itu sendirian lagi?
Sebagai pencipta alam semesta dan segala isinya, wujud Allah itu nyata, bahkan tidak ada yang lebih nyata dari wujud Allah, karena bagaimana mungkin alam semesta yang ciptaan-Nya nyata sedangkan Penciptanya tidak nyata.
Jika wujud Allah itu nyata, Allah itu berada di mana?
Bisakah kita mengetahui, mengenal, dekat, bertemu Allah di dunia ini?
Bisakah kita berhubungan dan berkomunikasi dengan Allah di dunia ini?
Bisakah kita mencintai Allah, dicintai Allah, dan menjadi kekasih Allah di dunia ini?
Manusia itu bukan segumpal daging atau sepotong tulang yang berjalan kesana-kemari tanpa arti, tanpa makna, dan tanpa tujuan!
Manusia itu bukan makhluk reaktif yang hanya bisa menunggu, menerima nasib, dan hanya bisa meratapi keterbatasan, kekurangan, kelemahan, dan penderitaannya!
Manusia itu makhluk kreatif yang bisa menciptakan dirinya sendiri, dunianya, nasibnya, dan masa depannya!
Manusia itu diberi kemampuan untuk menjadi apa saja yang dikehendakinya!
Manusia itu bisa menjadi penguasa alam semesta dan penguasa dirinya sendiri. Tetapi manusia juga bisa menjadi budak dan dikuasai oleh nafsu, setan, dan thaghut (segala sesuatu selain Allah yang dipertuhan-disembah bisa disebut thaghut, termasuk nafsu, dunia, dan setan).
Allah menundukkan alam semesta pada manusia agar manusia bisa menguasai, memberdayakan, dan memanfaatkannya sesuai dengan kebutuhannya.
Allah menciptakan manusia untuk beribadah, menyembah Allah, dan menjadi hamba Allah. Sungguh pun begitu manusia diberi kemampuan untuk bisa menjadi hamba Allah dan hamba selain Allah, termasuk nafsu, setan, dan thaghut.
P5K adalah upaya untuk mengenalkan, mendekatkan, dan mempertemukan manusia dengan Allah.
Pertemuan dengan Allah itu terjadi tanpa rupa, tanpa bentuk, tanpa ruang, waktu, tempat, dan arah!
Puncak pemahaman dan pengalaman pertemuan dengan Allah adalah abdiat, yaitu menjadi hamba Allah, menjadi kekasih-Nya, dan menjadi khalifah-Nya. Jadi ada hubungan abdiat antara manusia dengan Allah, yaitu manusia bisa menjalin hubungan pribadi dengan Allah, bisa bermitra kerja dengan yang Maha Kuasa, dan bisa bersinergi dengan kekuatan yang tak terbatas.
Melalui P5K kami memperkenalkan Metode Praktis Liqa’ Allah, yaitu cara mudah bisa tahu, kenal, dekat, bertemu Allah dan menjadi kekasih Allah.
Cara ini bisa dilakukan oleh siapa saja, di mana saja, dan kapan saja, tanpa harus meninggalkan tugas dan pekerjaannya sehari-hari. Untuk itu sudah ada Buku Panduannya, dengan buku panduan tersebut disertai penjelasan basis teoritis 1 x pertemuan sekitar 3 jam, Insya Allah peserta sudah bisa berjalan sendiri menuju Allah untuk bertemu Allah.
Setelah basis teoiritis, ada pertemuan lanjutan untuk pendalaman, mudzakarah, atau discourse pertama, kedua, ketiga dan seterusnya sampai tak terbatas (Unlimited) dan hanya bisa diikuti oleh mereka yang sudah mengikuti basis teoritis secara utuh 3 jam. Yang belum mengikuti basis teoritis selama 3 jam tidak diperkenankan mengikuti mudzakarah, discourse, atau pendalaman. Untuk acara pendalaman bisa mengundang para ahli/pakar sesuai bidang keahliannya dan selalu di dampingi pemandu.
Semua alamuni yang sudah mengikuti basis teoritis secara utuh selama 3 jam bisa mengikuti dan bergabung dengan pertemuan alumni angkatan berapa pun, kapanpun, dan di mana pun.
Pemahaman tentang Allah itu bisa diperdalam sampai tak terbatas. Demikian juga, pengalaman pertemuan dengan Allah itu juga bisa ditingkatkan sampai tak terbatas.
Oleh sebab itu, P5K diselenggarakan secara terencana, terprogram, terus-menerus, dan berkelanjutan.
Sebagai upaya perintisan, dan terobosan, P5K bisa terus dikembangkan dan disempurnakan. Dan jika dikelola secara professional P5K pasti bisa produktif secara finasial dan spiritual, dunia dan akhirat. Dan prospeknya pun luarbiasa dahsyat dan tak terbayangkan, yaitu bisa menjadi proyek besar masa depan umat manusia, baik secara local, nasional, maupun internasional.
Semoga kita bisa termasuk hamba Allah dan kekasih-Nya, dan bisa mengemban amanat-Nya sebagai khalifah-Nya, yaitu sebagi wakil-Nya di muka bumi dalam menguasai, mengatur, dan mengurus ciptaa-Nya. Amin Yaa Rabbal ‘Aalamiin.
Ciputat, 29-1-2010
S. Hamdani

ANDA BERMINAT MENJADI PESERTA PROGRAM PENDALAMAN PEMAHAMAN DAN PENINGKATAN PENGALAMAN KEAGAMAAN DENGAN METODE PRAKTIS LIQA’ ALLAH (CARA MUDAH BISA TAHU, KENAL, DEKAT, BERTEMU, ALLAH, DAN MENJADI KEKASIH ALLAH)

ATAU ANDA BERMINAT MENJADI MITRA KERJA SEBAGAI SPONSOR, INVESTOR, ATAU PENYELENGGARA PROGRAM PENDALAMAN PEMAHAMAN DAN PENINGKATAN PENGALAMAN KEAGAMAAN DENGAN METODE PRAKTIS LIQA’ ALLAH (CARA MUDAH BISA TAHU, KENAL, DEKAT, BERTEMU, ALLAH, DAN MENJADI KEKASIH ALLAH)

HUBUNGI SEGERA:

DRS. S. HAMDANI, MA (PEMANDU UTAMA)

Alamat Email: shamni.hamni@yahoo.com

Phone: 021.74711546/Hp. 08158824119

DRS. YUSRA KILUN, M.Pd. (MANAGER OPERASIONAL)

Alamat Email: yusrakilun@yahoo.com

Phone: 021.7702642/ Hp.081310018089
Baca Selengkapnya...